Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tidak Kuat Hadapi Dolar AS, Rupiah Berbalik Melemah

Nilai tukar rupiah terkoreksi pada perdagangan Selasa (11/6/2019) seiring dengan menguatnya dolar AS akibat perang dagang antara Meksiko dan Negeri Paman Sam yang berhasil dihindari dan tertekannya beberapa mata uang mayor.
Warga menunjukkan uang rupiah pecahan kecil di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/5/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe
Warga menunjukkan uang rupiah pecahan kecil di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/5/2019)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terkoreksi pada perdagangan Selasa (11/6/2019) seiring dengan menguatnya dolar AS akibat perang dagang antara Meksiko dan Negeri Paman Sam yang berhasil dihindari dan tertekannya beberapa mata uang mayor.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (1/6/2019) pukul 08.30 WIB, rupiah bergerak terdepresiasi 0,04 persen atau 5 poin menjadi Rp14.255 per dolar AS.

Adapun, pada pembukaan perdagangan rupiah masih melanjutkan penguatan dari penutupan perdagangan sebelumnya dengan dibuka terapresiasi tipis 0,04 persen menjadi Rp14.240 per dolar AS.

Kepala Strategi FX di Westpac Banking Corp New York Richard Franulovich mengatakan bahwa dolar AS berhasil berbalik menguat setelah pada pekan lalu melemah di tengah kekhawatiran pasar bahwa sengketa perdagangan akan merugikan ekonomi global. 

Data pekerjaan AS yang dirilis pada pekan lalu juga lebih rendah daripada perkiraan pasar sehingga memenuhi harapan bahwa Federal Reserve akan memotong suku bunga AS.

"Berita bahwa tarif di Meksiko sekarang akan dicegah adalah alasan utama dolar AS melambung," ujar Richard seperti dikutip dari Reuters, Selasa (11/6/2019).

Sebagai informasi, Meksiko pada Jumat (7/6/2019) setuju untuk memperluas program asylum dengan cepat dan mengerahkan pasukan keamanan untuk membendung arus imigran Amerika Tengah ke perbatasan AS.

Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif impor 5% untuk semua barang Meksiko yang seharusnya mulai diberlakukan pada 10 Juni jika Meksiko tidak berkomitmen untuk berbuat lebih banyak untuk memperketat perbatasannya.

Selain itu, penguatan dolar AS juga didukung oleh euro yang bergerak melemah akibat Bank Sentral Euro yang terbuka untuk memangkas suku bunga acuan seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Eropa yang melambat.

Pasangan EUR/USD bergerak melemah 0,01 persen menjadi US$1,1311 per euro.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan beberapa mata uang mayor lainnya bergerak menguat 0,07 persen menjadi 96,826.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper