Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Big Caps Tetap Jadi Favorit  

Saham-saham dengan kapitalisasi besar dan defensif  berpotensi untuk dikoleksi investor asing terlebih dahulu bersamaan dengan rally kencang Indeks harga Saham Gabungan (IHSG).
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA— Saham-saham dengan kapitalisasi besar dan defensif  berpotensi untuk dikoleksi investor asing terlebih dahulu bersamaan dengan rally kencang Indeks harga Saham Gabungan (IHSG).

Direktur Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti mengatakan perdagangan IHSG pada Senin (10/6/2019) mengalami rally cukup kencang seiring dengan kenaikan bursa saham regional di Asia.

Dia menjelaskan banyak faktor yang membuat pasar Indonesia lebih atraktif sehingga investor asing banyak masuk ke pasar. Beberapa alasannya antara lain adalah sentimen positif pasar global dengan potensi The Fed untuk menurunkan tingkat suku bunga. Sementara itu dari sisi domestik peringkat layak investasi Indonesia dinaikkan oleh S&P Global dari BBB- menjadi BBB dan memberikan outlook stabil untuk Indonesia.

“Pilihan saham kami lebih ke saham kapitalisasi besar dan sektor yang lebih defensive. Seperti sektor konsumer. Selain sektor consumer kami juga mempertimbangkan sektor finance. Kami melihat saham-saham dengan kategori dan sektor tersebut yangg berpotensi untuk di-collect foreign investor terlebih dahulu,” jelasnya Senin (10/6/2019).

Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan pasar saham Indonesia masih dibawah rata-rata historis P/E ratio sedangkan potensi petumbuhan labanya masih menunjukkan tren positif.

“Saham sektor masih di perbankan, ritel dan barang konsumsi. Umumnya masih di big caps,” katanya.

Hal tersebut dikarenakan saham berkapitalisasi besar sempat terkoreksi dalam sehingga memberikan potensi return yang lebih baik di samping likuiditas yang lebih baik dari mid dan small caps

Mendarat IHSG di zona hijau IHSG tidak lepas dari kinerja positif bursa saham di amerika dan eropa minggu lalu. Hal itu sebagai dampak menguatnya potensi perlambatan ekonomi amerika dan dunia, sehingga semakin banyak penurunan policy rate bank sentral di berbagai negara yang diperkirakan akan diikuti oleh bank sentral AS kemudian Indonesia.

Selain itu, dia juga menyebutkan  bahwa turunnya yield surat utang pemerintah Amerika juga memberikan efek positif terhadap surat utang negara (SUN) Indonesia dan valuasi pasar saham Indonesia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper