Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dibuka Terkuat di Asia, Rupiah Diprediksi Bergerak pada Kisaran Rp14.120—Rp14.380

Setelah libur panjang untuk memperingati Hari Raya Idulfitri, mata uang garuda berhasil dibuka menguat pada perdagangan Senin (10/6/2019), terkuat di kelompok mata uang Asia. 
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah libur panjang untuk memperingati Hari Raya Idulfitri, mata uang garuda berhasil dibuka menguat pada perdagangan Senin (10/6/2019), terkuat di kelompok mata uang Asia. 

Berdasarkan data Bloomberg, pada pembukaan perdagangan Senin (19/6/2019), rupiah di pasar spot menguat 0,49 persen menjadi Rp14.200 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa penguatan rupiah pagi ini sebagai imbas dari melemahnya dolar AS akibat potensi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed. 

Adapun, potensi pemangkasan tersebut disebabkan oleh mayoritas analis yang memprediksi adanya perlambatan ekonomi AS seiring dengan perang dagang yang berlarut-larut dengan china dan data tenaga kerja AS yang dirilis di bawah perkiraan pasar.

"Kemungkinan pelemahan dolar AS masih berimbas pada penguatan Rupiah terhadap dolar AS pagi ini," ujar Ariston kepada Bisnis.com, Senin (10/6/2019).

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor lainnya bergerak menguat 0,21 persen menjadi 96,749. Selain itu, masih ada momentum dari kenaikan peringkat utang Indonesia oleh S&P sehingga mendorong rupiah untuk terus bergerak menguat.

Saat ini, pasar tengah menanti data inflasi dalam negeri untuk periode Mei yang akan dirilis hari ini.

Berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg, mayoritas ekonom memperkirakan data inflasi Indonesia akan menunjukkan harga konsumen naik 3,15 persen secara year on year, menjadi laju tercepat sejak November.

Sementara itu, inflasi inti diprediksi naik tipis menjadi 3,08 persen dibandingkan dengan bulan lalu sebesar 3,05 persen, terbesar sejak pertengahan 2017.

Ariston memperkirakan rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp14.120 per dolar AS hingga Rp14.380 per dolar AS pada perdagangan hari ini. 


 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper