Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham-Saham Properti dan Perbankan Melaju

Setelah mengalami libur panjang, IHSG mulai dibuka hari senin 10 Juni 2018 ini dengan kenaikan yang cukup tinggi sebesar 80 poin atau 1,3%.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/2/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA-- Setelah mengalami libur panjang, IHSG mulai dibuka hari senin 10 Juni 2018 ini dengan kenaikan yang cukup tinggi sebesar 80 poin atau 1,3%.

Volume perdagangan cukup baik sebesar Rp12,7 triliun dengan investor asing mencatatkan aksi beli bersih ( net buy ) sebesar Rp510 miliar (USD 35 juta).

 Reita Farianti Direktur BNI Asset Management mengatakan bahwa sektor Property Construction dan perbankan mengalami kenaikan tertinggi, yakni masing masing sebesar 2,4% dan 1,8%. Kenaikan kedua sektor ini ditopang ekspektasi akan kemungkinan penurunan suku bunga global dan relatif stabilnya kondisi politik domestik.

Kenaikan IHSG ini sejalan dengan kenaikan pasar global. Dimana Indeks Dow Jones mengalami kenaikan hingga 4,7% dalam seminggu terakhir ini setelah Trump membatalkan kenaikan tarif impor atas Mexico dan salah satu Petinggi The Fed menyatakan  kemungkinan lebih besar atas penurunan suku bunga The Fed. Selain itu data penambahan US payroll jauh dibawah estimasi konsensus yang semakin mendukung atas perlambatan momentum ekonomi US.

“Secara keseluruhan kami melihat bahwa pergerakan pasar saham relatif lebih baik dibandingkan Mei 2019 setelah risiko politik domestik dan Msci rebalancing sudah terlewati. Namun, isu trade war AS-China dan perlambatan ekonomi dunia tentunya masih membayangi pasar yang menjadi perhatian kami dalam penyusunan portofolio investasi,” jelasnya kepada Bisnis Senin (10/6/2019).

Sementara itu, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan bahwa selama libur panjang terdapat 2 hal yang menjadi sentimen positif yaitu kenaikan rating dan tren penurunan suku bunga global. Hal tersebut terefleksikan pada perdagangan Senin (10/6/2019).

Dia mengharapkan tren penurunan suku bunga juga bisa terjadi di Indonesia sehingga tren rally bisa berkelanjutan.Trren penurunan suku bunga memberikan angin positif untuk saham dan kebetulan terjadinya setelah lebaran tahun ini.

“Sektor perbankan diuntungkan dari tren bunga, tetapi kami melihat properti juga diuntungkan karena penurunan suku bunga KPR berdampak terhadap peningkatan penjualan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper