Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 10 Juni: IHSG Cetak Kenaikan Besar, Rupiah Menguat Lagi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan kenaikan terbesarnya, sedangkan penguatan nilai tukar rupiah berhasil berlanjut pada perdagangan hari pertama pascalibur Lebaran.
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pengunjung berjalan di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membukukan kenaikan terbesarnya, sedangkan penguatan nilai tukar rupiah berhasil berlanjut pada perdagangan hari pertama pascalibur Lebaran.

Pasar saham global pun serentak menguat setelah Presiden AS Donald Trump menangguhkan rencana pengenaan tarif baru untuk barang-barang dari Meksiko.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Senin (10/6/2019):

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat, Sri Mulyani Komentari Keputusan Trump

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak ditutup menguat bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini.

Indeks mulai melanjutkan penguatannya dengan dibuka naik tajam 1,10 persen atau 68,18 poin di level 6.277,29 pagi tadi. Kenaikan yang dibukukan IHSG hari ini adalah yang terbesar kedua sejak perdagangan 31 Mei.

Dari 633 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 246 saham menguat, 170 saham melemah, dan 217 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 3,17 persen dan 3,59 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG hari ini.

Rupiah Ungguli Kinerja Mata Uang Asia  

Rupiah berhasil ditutup menguat dan menjadi satu-satunya mata uang Asia yang berhasil terapresiasi melawan dolar AS.

Rupiah berhasil mempertahankan posisi menjadi yang terkuat sepanjang perdagangan kali ini saat tren pelemahan terjadi di antara kelompok mata uang Asia.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan sentimen penguatan rupiah masih dipicu oleh keputusan Standar & Poor's (S&P) yang menaikan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil.

Aksi Borong Saham Investor Asing Deras Pascalebaran

Aksi beli bersih oleh investor asing pun berlanjut pada perdagangan hari. Investor asing membukukan aksi beli bersih atau net buy senilai sekitar Rp480,81 miliar.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp12,75 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 15,89 miliar lembar saham.

Trump Tunda Tarif untuk Meksiko, Pasar Saham Global Bergeliat

Bursa Asia menguat bersama dengan bursa saham di Eropa dan Indeks futures Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS Donald Trump menangguhkan rencana pengenaan tarif baru untuk barang-barang dari Meksiko.

Sementara itu, nilai tukar peso Meksiko mampu membukukan kenaikan tertinggi dalam hampir setahun setelah kesepakatannya dengan AS soal imigran diumumkan pada Jumat (7/6/2019).

Pergerakan Harga Emas Comex dan Antam

Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2019 terpantau lanjut merosot 15,40 poin atau 1,14 persen ke level US$1.330,70 per troy ounce pukul 18.24 WIB seiring dengan kenaikan dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas bergerak di level 1.329,00-1.341,70. Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,316 poin atau 0,33 persen ke posisi 96,860.

Sebaliknya, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta melonjak Rp15.000 menjadi Rp681.000 per gram. Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas Antam naik Rp9.000 menjadi Rp600.000 per gram.

Harga Karet Selip, Minyak Mentah Tetap Panas

Harga karet di bursa Tokyo tergelincir dan bertengger di zona merah pada akhir perdagangan hari ini, setelah mampu rally tiga hari perdagangan beruntun sebelumnya.

Di sisi lain, harga minyak mentah acuan global Brent untuk kontrak Agustus 2019 maupun minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2019 mampu mempertahankan penguatannya.

Harga minyak diperkirakan melanjutkan penguatannya seiring dengan rencana OPEC memperpanjang masa upaya pengurangan produksi dari negara anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper