Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sebut 2 Negara Tunjukkan Permusuhan, Iran Pastikan Tetap Bergabung dengan OPEC

Pemerintah Iran mengungkapkan ada dua negara yang menunjukkan permusuhan kepada Iran dan Venezuela.
Bendera Iran berkibar di lapangan minyak Soroush di Teluk Persia, Iran, Senin (25/7/2005),/Reuters-Raheb Homavandi
Bendera Iran berkibar di lapangan minyak Soroush di Teluk Persia, Iran, Senin (25/7/2005),/Reuters-Raheb Homavandi

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh memastikan negaranya tidak memiliki rencana meninggalkan OPEC, meski dia menyebut ada dua negara yang tak senang dengan keberadaan Iran.

“Iran tak berencana meninggalkan OPEC… dan turut menyesal karena beberapa anggota OPEC telah mengubah organisasi ini menjadi forum politik untuk menghadapi dua anggota pendiri OPEC, dalam hal ini adalah Iran dan Venezuela,” katanya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh situs berita Parlemen Iran ICANA, seperti dilansir Reuters, Sabtu (8/6/2019).

Zanganeh menuturkan ada dua negara yang tengah menunjukkan permusuhan terhadap Iran. Padahal, Iran bukanlah musuh mereka.

“Mereka menunjukkan permusuhan kepada kami dan mereka menggunakan minyak sebagai senjata melawan kami di pasar global dan dunia,” ujarnya.

Tetapi, Zanganeh tidak membeberkan identitas kedua negara tersebut.

Seperti diketahui, ketegangan antara Iran dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) meningkat tahun ini, setelah Arab Saudi dan UEA mengatakan akan meningkatkan produksi minyak untuk mengganti pemangkasan minyak mentah Iran akibat sanksi AS.

Dalam perkembangan lain, AS juga telah menjatuhkan sanksi kepada grup holding petrokimia terbesar Iran pada Jumat (7/6), karena secara tidak langsung mendukung Korps Garda Revolusi Iran. Sanksi tersebut menjadi salah satu langkah untuk mengeringkan pendapatan bagi unit militer tersebut.

Sanksi tersebut ditargetkan untuk Perusahaan Industri Petrokimia Teluk Persia (Persian Gulf Petrochemical Industries Company/PGPIC). Namun, para analis menyebutnya sebagai langkah simbolis.

AS menuding perusahaan itu memberikan dukungan dana bagi Garda Revolusi Iran, organisasi militer yang bertanggung jawab atas program rudal balistik dan nuklir Iran.

Departemen Keuangan AS menyatakan Kementerian Perminyakan Iran memberikan 10 proyek di sektor minyak dan petrokimia senilai US$22 miliar kepada Khatam al-Anbiya, perusahaan teknik (engineering) yang dikendalikan oleh Korps Garda Revolusi Iran. AS menuding PGPIC terhubung dengan Khatam al-Anbiya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper