Bisnis.com, JAKARTA - Sentimen positif datang dari Amerika Serikat dan Meksiko. Sebab, Amerika Serikat berencana menunda kebijakan kenaikan tarif impor untuk Meksiko.
Kondisi ini direspons positif oleh pasar. Hal ini membuat kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global semakin mereka, sehingga harga minyak terkerek seiring dengan menguatnya pasar saham.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah dunia pada kontrak Juli 2019, Jumat (7/6/2019), pukul 13.27 WIB menguat 1,24% atau setara 0,65 poin menuju level US$53,24 per barel.
Harga minyak mentah dunia berpotensi menguat menuju US$54 per barel. Bila sentimen negatif dari global kian berkurang.
Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi mengungkapkan, peluang penguatan harga minyak selanjutnya akan mengincar level US$54 per barel, jika mampu menembus konsisten di atas US$53,4 per barel. Adapun level support minyak mentah di level US$52,20 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel