Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angkatan Kerja Baru Melambat, Bursa AS Menghijau

Bursa Saham Amerika Serikat (AS) menghijau pada pembukaan perdagangan Jumat (7/6/2019) seiring dengan dirilisnya data perlambatan pertumbuhan tenaga kerja domestik pada Mei.
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly
Marka jalan di dekat New York Stock Exchange (NYSE) di Manhattan, New York City/REUTERS/Andrew Kelly

Bisnis.com, MANADO—Bursa Saham Amerika Serikat (AS) menghijau pada pembukaan perdagangan Jumat (7/6/2019) seiring dengan dirilisnya data perlambatan pertumbuhan tenaga kerja domestik pada Mei.

Dalam rilis terbarunya, Kementerian Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa pertumbuhan tenaga kerja nonpertanian meningkat sebesar 75.000 pada bulan lalu. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi Reuters sebesar 185.000 pekerjaan.

Mike Loewengart, VP Strategi Investasi E*Trade Financial New York mengatakan bahwa hal data tenaga kerja ini semakin memperkuat alasan The Fed untuk mengambil langkah dovish. Dia memperkirakan Bank Sentral AS akan memangkas suku bunga kebijakannya.

“Hal ini mendukung argumen agar The Fed memangkas suku bunganya di luar persoalan politik dan perdagangan yang memang tidak pernah menjadi tugas The Fed untuk mempertimbangkan hal itu,” katanya, dikutip dari Reuters, Jumat (7/6/2019).

Kendati demikian, dia mengatakan hal ini menunjukkan bahwa ekonomi AS masih tumbuh, meski cukup rendah. Dalam kondisi ini, lanjutnya, The Fed harus sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan moneter.

Sinyal perlambatan pertumbuhan tenaga kerja itu membuat para pasar berekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga pada bulan depan. Langkah itu diyakini akan diikuti dengan dua kali penurunan lagi hingga akhir tahun ini.

Dampak dari ekspektasi tersebut, indeks saham S&P 500 menghijau pada pembukaan perdagangan hari ini. Indeks dari Standard & Poors ini tercatat naik sebesar 1,14% atau mencapai level 2.875,73 hingga pukul 10.50 WITA.

Sementara itu, indeks perbankan terpantau mengalami penurunan 0,43% ke level 929,69 hingga waktu yang sama. Hal ini disebabkan karena sektor perbankan dan sektor finansial secara umum sangat sensitif dengan isu suku bunga kebijakan.

AS juga mengizinkan eksportir China untuk tetap mengirimkan barang mereka ke AS hingga 2 pekan sebelum diberlakukannya peningkatan tarif. Hal ini turut membuat beberapa emiten yang sensifit dengan isu tarif mengalami peningkatan.

Boeing Co misalnya, tercatat menguat 1,24% ke level US$354,99, terpantau hingga pukul 11.00 WITA. Caterpillar Inc. juga mengalami kenaikan sebesar 1,75% ke level US$125,51. Adapun, Indeks S&P 500 Sektor Industrial menguat 1,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper