Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbal Hasil Tresuri AS Anjlok, Dolar AS Defensif

Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS berada pada posisi defensif pada perdagangan Selasa (4/6/2019), tertekan oleh penurunan tajam dalam imbal hasil Tresuri AS sehingga trader semakin optimis The Fed akan menurunkan suku bunga.
Ilustrasi Dolar AS/Reuters
Ilustrasi Dolar AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Dolar AS berada pada posisi defensif pada perdagangan Selasa (4/6/2019), tertekan oleh penurunan tajam dalam imbal hasil Tresuri AS sehingga trader semakin optimis The Fed akan menurunkan suku bunga.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (4/6/2019) pukul 09.26 WIB, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang bergerak menguat tipis 0,06% menjadi 97,201.

Yukio Ishizuki, ahli strategi mata uang senior di Daiwa Securities, mengatakan bahwa dolar AS telah menjadi tempat berlindung yang aman selama fase 'risk off' saat ini, tetapi kekuatannya kian memudar seiring dengan laju penurunan imbal hasil tresuri AS yang tak terduga menurun tajam.

“Dolar bahkan jatuh terhadap mata uang seperti euro akibat penurunan tajam dalam hasil AS ini, ” ujar Yukio Ishizuki seperti dikutip dari Reuters, Selasa (4/6/2019).

Dolar AS terpantau bergerak melemah melawan euro, terdepresiasi 0,06% menjadi 1,1248 euro per dolar AS.

Tidak hanya itu, dolar AS juga takluk terhadap yen dengan bergerak melemah 0,13% menjadi 107,93 yen per dolar AS, terendah sejak awal Januari 2019.

Sementara itu, benchmark imbal hasil Tresuri dengan jangka 10-tahun AS telah jatuh ke level terendah sejak September 2017 pada perdagangan Senin (3/5/2019), berada dalam jangkauan ambang 2%.

Penurunan terjadi setelah Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan, penurunan suku bunga mungkin akan segera dilakukan mengingat meningkatnya risiko terhadap pertumbuhan ekonomi yang ditimbulkan oleh ketegangan perdagangan global serta inflasi AS yang lemah.

Adapun, imbal hasil treasuri AS telah menurun tajam karena investor menumpuk obligasi pemerintah safe-haven dalam menghadapi meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dengan beberapa mitra dagangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper