Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Rp71,64 Miliar, Intikeramik Alamasri Industri Tak Bagi Dividen

Produsen keramik Essenza PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. memutuskan tidak membagi dividen untuk tahun buku 2018. Laba bersih digunakan sebagai laba ditahan dan investasi.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen keramik Essenza PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. memutuskan tidak membagi dividen untuk tahun buku 2018. Laba bersih digunakan sebagai laba ditahan dan investasi.

Direktur Utama Intikeramik Alamasri Industri Teuku Johas Raffli mengatakan, perseroan membukukan laba bersih yang didistribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp71,64 miliar pada 2018, setelah mencatat rugi bersih sebesar Rp53,46 miliar pada 2017.

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (29/5/2019) menetapkan laba bersih pada tahun lalu sebesar Rp71,64 miliar.

Pemegang saham menyetujui sebesar 20% dari laba bersih atau sekitar Rp14,20 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan. Adapun, sekitar Rp56,8 miliar digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan.

"Kami tidak membagi dividen tahun ini. Karena beberapa tahun lalu kami masih mencatat rugi berkelanjutan. [tidak bagi dividen] supaya mengembalikan ke posisi keuangan yang lebih prudent," katanya dalam publik ekspose pada Rabu (29/5/2019).

Lebih lanjut, pada kuartal I/2019 emiten dengan kode saham IKAI ini mencatat rugi Rp19,38 miliar, membengkak dari rugi kuartal I/2018 sebesar Rp4,33 miliar.

Teuku mengatakan, laba yang tertekan pada kuartal pertama tahun ini karena perseroan melakukan beberapa investasi untuk pabrik yang memproduksi Essenza. Hal ini menyebabkan beban tambahan pada awal tahun.

"[laba tertekan] karena ada investasi untuk capex Essenza sehingga ada beban di awal tahun," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper