Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Charoen Pokphand (CPIN) Targetkan Penjualan Tumbuh 10 Persen

Perusahaan pakan ternak terintegrasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. menargetkan bisa meningkatkan pendapatan sebesar 10% pada 2019. Namun, tidak terlalu percaya diri dengan laba bersih perseroan.
Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tjiu Thomas Effendy (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai rapat umum pemegang saham perseroan, di Jakarta, Kamis (23/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Tjiu Thomas Effendy (kedua kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai rapat umum pemegang saham perseroan, di Jakarta, Kamis (23/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan pakan ternak terintegrasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. menargetkan bisa meningkatkan pendapatan sebesar 10% pada 2019. Namun, tidak terlalu percaya diri dengan laba bersih perseroan.

Presiden Direktur CPIN Tjiu Thomas Effendy mengatakan bahwa perseroan menargetkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan sampai 10% pada 2019. Sebagai informasi pendapatan perseroan pada 2018 menyentuh angka Rp53,95 triliun.

"Kita tahun ini memberikan target yang konservatif untuk pertumbuhan pendapatan yaitu sekitar 10%. Dan target itu selalu dapat kami capai. [Pendapatan dibentuk oleh] 6% kuantitas [penjualan] dan [pengaruh] harga 4%," katanya pada Kamis (23/5/2019).

Kendati demikian, Tjiu tidak terlalu percaya diri untuk menetapkan target laba CPIN tahun ini. Pasalnya, menurut Tjiu, harga ayam tahun ini tidak terlalu baik dan itu telah terefleksi pada laba kuartal pertama CPIN. Sebagai informasi, laba kotor perseroan pada kuartal 1/2019 terkontraksi menjadi Rp1,71 triliun dibandingkan dengan kuartal I/2018 yakni Rp1,99 triliun.

"Net profit biasanya saya prediksikan setiap tahun tapi tahun ini tidak berani. Tahun lalu itu saya bilang profit terlalu bagus kalau tahun diprediksikan lebih rendah kan lucu. Kalau itu [laba] bisa steady akan luar biasa dan saya harapkan demikian," katanya.

Menurutnya bottom line utama perserosn ditentukan oleh faktor harga. CPIN dapat meraih hasil maksimal berkat harga ayam dan pakan yang bagus pada tahun lalu. Sementara itu, Tjiu menilai sampai dengan kuartal 1/2019 harga keduanya tidak terlalu baik. 

Meskipun secara pendapatan perseroan berhasil mencatatkan kenaikan q-o-q 22% akan tetapi dari laba kotor perseroan minus 14%. "Penurunan laba kuartal 1/2019 dibanding kuartal 1/2018 karena menjelang pilpres dan pileg harga unggas relatif rendah. Kami yakin kuartal II puasa dan lebaran akan lebih baik dan harga ayam cenderung baik dibandingkan kuartal I," katanya.

Lebih jauh, Tjiu menjelaskan kuartal II akan jauh lebih baik dibandingkan dengan kuartal I berkat dorongan penjualan pada momentum lebaran dan Ramadhan. Namun begitu, dia enggan mengungkapkan target pertumbuhan perseroan pada kuartal II mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper