Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kakao Dunia Naik Lebih dari 2 Persen

Harga kokao global melonjak lebih dari 2% pada penutupan perdagangan, Selasa (21/5/2019). Berdasarkan data Bloomberg, harga kakao kontrak Juli 2019 di Intercontinental Exchange (IEC) menguat 2,47% atau 59 poin ke level US$2.446 per ton.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga kokao global melonjak lebih dari 2% pada penutupan perdagangan, Selasa (21/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga kakao kontrak Juli 2019 di Intercontinental Exchange (IEC) menguat 2,47% atau 59 poin ke level US$2.446 per ton.

Capaian itu pun melampaui level tertinggi kakao dalam 6 bulan terakhir. Pada Desember 2018, harga kakao pernah menyentuh level tertingginya US$2.420 per ton.

Para dealer mengatakan, kekurangan kakao berkualitas di Eropa telah membantu kenaikan harga komoditas unggulan Pantai Gading tersebut. “Sangat sedikit stok [kakao] sekarang di Eropa,” kata seorang dealer dikutip dari Reuters, Rabu (22/5/2019).

Sementara itu, proyeksi produksi kakao di Ghana, salah satu produsen, mengalami penurunan. Sebelumnya, produksi kakao di Ghana diperkirakan mencapai 900.000 ton pada tahun ini. Namun, direvisi menjadi sekitar 850.000 ton karena pertimbangan penyakit tanaman dan cuaca.

Direktur Eksekutif Organisasi Kakao Internasional (International Cocoa Organization (ICCO) Michel Arrion mengatakan, penurunan produksi kakao Ghana belum mengubah proyeksi produksi kakao global sebesar 4,8 juta ton untuk periode 2018/2019.

“Kami tidak memiliki semua data [kakao], tetapi kami berpikir bahwa penurunan tertentu di Ghana dapat dikompensasi dengan produksi yang lebih tinggi di tempat lain, seperti Pantai Gading, "kata Arrion dalam sebuah wawancara di kantor pusat ICCO di Abidjan.

Produksi kakao di Pantai Gading, produsen top dunia, diperkirakan mencapai 2,2 juta ton musim ini.

Arrion mengatakan, Ghana akan terus memproduksi sedikit demi sedikit kakao dalam jangka pendek karena penyakit tanaman. Pemerintah Ghana dan dewan pemasaran Ghana Cocobod telah meluncurkan program untuk mencabut pohon yang terinfeksi, kemudian menanam kembali 400.000 hektar yang terkena penyakit tersebut.

“Namun, ICCO senang dengan kenaikan tajam dalam pemrosesan kakao global pada kuartal pertama 2019, didorong oleh permintaan kuat dari industri cokelat,” katanya.

Pada Februari 2019, ICCO memperkirakan bakal ada surplus kakao global sebesar 39.000 ton di musim 2018/2019. Akan tetapi, Arrion memperkirakan stok kakao akan turun, seiring dengan meningkatnya konsumsi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper