Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Uno Nikmati Dividen dari Saratoga (SRTG) Rp66,59 Miliar

Sandiaga Uno bakal mengantongi Rp66,59 miliar dari pembagian dividen yang ditebar oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.
Sandiaga Uno dan Erwin Aksa/JIBI/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso
Sandiaga Uno dan Erwin Aksa/JIBI/Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso

Bisnis.com, JAKARTA — Sandiaga Uno bakal mengantongi Rp66,59 miliar dari pembagian dividen yang ditebar oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), emiten bersandi saham SRTG tersebut akan membagikan hasil dividen dengan dividend yield sebesar 2,9% atau Rp110 per lembar saham dari harga penutupan 21 Mei 2019. 

Berdasarkan laporan keuangan Saratoga per 31 Maret 2019, tercatat Sandiaga S. Uno memiliki 605,36 juta saham di Saratoga atau setara kepemilikan sebesar 22,31%. 

Calon wakil presiden nomor urut 02 ini pun menjadi pemilik saham terbesar ketiga di emiten yang bergerak di bidang investasi tersebut, setelah PT Unitras Pertama (31,68%) dan Edwin Soeryadjaya (31,04%).

Dengan demikian, Sandi akan mengantongi hasil dividen yang diberikan SRTG senilai Rp 66,59 miliar. Direktur Keuangan Saratoga Lany Djuwita Wong menyampaikan, dividen tersebut akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam waktu sebulan ke depan.

"Sesuai peraturan, dividen dibagikan paling lambat sebulan setelah RUPST. Jadi, pada akhir Juni [akan didistribusika]," kata Lany dalam Paparan Publik Saratoga Investama Sedaya di Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Adapun, per akhir tahun lalu, Saratoga membukukan rekor pendapatan dividen terbesar sejak IPO senilai Rp900 miliar. Lany menambahkan, pendapatan dividen tersebut disumbang oleh PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan PT Provident Agro Tbk. (PALM), serta beberapa perusahaan investee lainnya.

Sementara itu, berdasarkan laporan tahunan per 31 Desember 2018, perseroan membukukan rugi bersih senilai Rp6,2 triliun, berbanding terbalik dengan laba pada tahun sebelumnya senilai Rp3,3 triliun.

Sebelumnya, perseroan menyampaikan bahwa rugi investasi itu disebabkan oleh penurunan harga saham dan merupakan kondisi normal karena pasar selalu mengalami beberapa volatilitas.

Adapun, pendapatan perseroan yang terealisasi senilai Rp1,1 triliun yang mana Rp900 miliar di antaranya berasal dari pendapatan dividen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper