Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC+ Sinyalkan Perpanjangan Pembatasan Produksi, Harga Minyak WTI Naik

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berhasil bangkit dari pelemahannya pada akhir perdagangan Senin (20/5/2019), didorong isyarat perpanjangan upaya pengurangan produksi oleh produsen minyak mentah dunia.
West Texas Intermediate/Reuters
West Texas Intermediate/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) berhasil bangkit dari pelemahannya pada akhir perdagangan Senin (20/5/2019), didorong isyarat perpanjangan upaya pengurangan produksi oleh produsen minyak mentah dunia.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juni 2019 ditutup naik 34 sen di level US$63,10 per barel di New York Mercantile Exchange. WTI untuk kontrak yang lebih aktif Juli juga naik 0,5 persen dan berakhir di level 63,21.

Meski demikian, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli 2019 turun 24 sen dan ditutup di level US$71,97 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Untuk saat ini, sinyal penawaran dan permintaan pada investor mendapat dorongan setelah Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengindikasikan koalisi OPEC+ akan bertahan dengan langkah pembatasan produksi minyak.

Namun, berlanjutnya ketegangan perdagangan antara pemerintah AS dan China tetap membatasi penguatan minyak. Harga minyak Brent yang menjadi acuan global harus berakhir di posisi lebih rendah setelah berfluktuasi sepanjang sesi.

“Anda melihat pengaruh yang saling bertentangan di pasar dan pergerakan harga hari ini cukup mengindikasikan hal itu,” ujar Tyler Richey, co-editor di Sevens Report Research, Florida.

“Sentimen dari OPEC positif, meskipun belum tentu akan ada perubahan besar terhadap ekspektasi, dan risiko perang dagang jelas menjadi kabar negatif,” lanjutnya.

Dalam pertemuan tingkat menteri yang berlangsung akhir pekan kemarin, Arab Saudi dan sejumlah negara mengisyaratkan keinginan untuk memperpanjang kesepakatan pemangkasan produksi yang tengah berjalan hingga akhir tahun.

Di sisi lain, Rusia mengambil sikap berbeda. Mitra non-OPEC yang paling penting dalam koalisi ini siap mempertimbangkan pelonggaran upaya jika pasar membutuhkan lebih banyak minyak mentah, menurut Menteri Energi Rusia Alexander Novak. Namun, Novak juga menyatakan Rusia akan mematuhi batas produksi yang disepakati pada paruh kedua 2019.

Minyak mentah acuan AS telah naik hampir 40 persen sepanjang tahun ini karena anggota OPEC dan produsen lainnya bekerja sama untuk memperketat tingkat persediaan global.

Bahkan, Bank of America Merrill Lynch mengatakan proyeksi penawaran dan permintaan minyak menunjukkan pasar minyak yang hampir seimbang tahun ini diikuti oleh defisit pada tahun 2020.

Pergerakan minyak mentah WTI kontrak Juni 2019

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

20/5/2019

63,10

+0,34 poin

17/5/2019

62,76

-0,11 poin

16/5/2019

62,87

+0,85 poin

Pergerakan minyak mentah Brent kontrak Juli 2019

Tanggal

Harga (US$/barel)

Perubahan

20/5/2019

71,97

-0,24 poin

17/5/2019

72,21

-0,41 poin

16/5/2019

72,62

+0,85 poin

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper