Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham : Gudang Garam (GGRM) Bakal Mengepul ke Rp99.000?

Pertumbuhan kinerja yang berhasil dicatatkan PT Gudang Garam Tbk. sepanjang kuartal I/2019 meyakinkan sejumlah analis untuk merekomendasikan beli terhadap saham ini. 
Pengendara sepeda motor melintas di depan area Helipad Surya Air milik PT. Gudang Garam di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/3). Perusahaan rokok tersebut berencana membangun bandara komersil di wilayah Kediri dengan panjang runway 2.300 meter untuk penerbangan pesawat jenis boeing airbus berpenumpang 128-130 orang./Antara-Prasetia Fauzani
Pengendara sepeda motor melintas di depan area Helipad Surya Air milik PT. Gudang Garam di Kota Kediri, Jawa Timur, Jumat (17/3). Perusahaan rokok tersebut berencana membangun bandara komersil di wilayah Kediri dengan panjang runway 2.300 meter untuk penerbangan pesawat jenis boeing airbus berpenumpang 128-130 orang./Antara-Prasetia Fauzani

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan kinerja yang berhasil dicatatkan PT Gudang Garam Tbk. sepanjang kuartal I/2019 meyakinkan sejumlah analis untuk merekomendasikan beli terhadap saham ini. 

Pada perdagangan Senin (20/5/2019), saham GGRM melemah 0,91% ke level Rp79.000 atau turun 725 poin. Secara year to date, saham GGRM telah melemah 5,53%. Dalam jangka panjang saham perseroan diyakini bakal mencapai Rp99.000. 

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 26 dari 33 analis merekomendasikan beli, sedangkan 6 lainnya merekomendasikan tahan, dan hanya 1 yang merekomendasikan jual. Target harga konsensus sebesar Rp92.513, masih berpotensi naik 17,1% dari harga penutupan kemarin. 

Pada kuartal I/2019, pendapatan bersih GGRM sebesar Rp26,20 triliun atau tumbuh 19,18% secara tahunan. Realisasi pendapatan kuartal I/2019 sama dengan 25% dari konsensus Bloomberg sebesar Rp102,90 triliun. 

Adapun, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp2,36 triliun pada kuartal I/2019 atau tumbuh 24,44% secara tahunan. 

Dalam risetnya pada 17 Mei 2019, tim analis PT Indo Premier Sekuritas meyakini keputusan pemerintah untuk mengenakan lagi cukai di Free Trade Zone atau Zona Perdagangan Bebas untuk rokok dan minuman di Batam, Bintan, Sabang, dan Karimun, sebagai salah satu strategi pemerintah untuk mengurangi rokok ilegal di Indonesia. 

Analis memandang ini menjadi sentimen positif untuk sektor rokok. Indo Premier Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy terhadap saham GGRM dengan target harga Rp94.600. 

Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengatakan, pangsa pasar GGRM membaik karena volume penjualan yang terus meningkat. Analis memperkirakan perseroan dapat melanjutkan tren volume penjualan yang positif mengingat preferensi konsumen pada sigaret kretek mesin (SKM). 

Pada kuartal I/2019, segmen SKM GGRM berkontribusi 91,3% dari total pendapatan. "Kami memproyeksikan volume penjualan tetap tumbuh positif dan margin yang lebih lebar di kuartal berikutnya karena kenaikan ASP (average selling price) yang lebih agresif," katanya dalam riset yang dipublikasikan pada 30 April 2019. 

Perseroan diperkirakan dapat mencapai pendapatan sebesar Rp104,84 triliun pada 2019 dan Rp118,97 triliun pada 2020. Dengan laba bersih diperkirakan mencapai Rp9,97 triliun pada 2019 dan Rp11,43 triliun pada 2020. 

Analis merevisi naik target harga dan menegaskan kembali rekomendasi beli terhadap saham GGRM. Adapun, target harganya sebesar Rp99.000 mencerminkan proyeksi PE 19 kali pada 2019 dan 16,7 kali pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper