Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepi Peminat, Emas Berpeluang Makin Bearish

Harga emas berpeluang untuk bergerak menurun pada perdagangan Senin (20/5/2019) di tengah dominannya sentimen penguatan dolar AS seiring dengan data ekonomi AS yang berhasil dirilis positif pada pekan lalu.
Emas batangan./REUTERS/Michael Buholzer/
Emas batangan./REUTERS/Michael Buholzer/

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas berpeluang untuk bergerak menurun pada perdagangan Senin (20/5/2019) di tengah dominannya sentimen penguatan dolar AS seiring dengan data ekonomi AS yang berhasil dirilis positif pada pekan lalu.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (20/5/2019) pukul 14.46 WIB harga emas di bursa Comex bergerak menguat tipis 0,06% menjadi US$1.276,5 per troy ounce. Sementara itu, harga emas di pasar spot bergerak melemah 0,05% menjadi US$1.276,91 per troy ounce.

Analis PT Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan bahwa jika emas masih bergerak menembus level support US$1.274 per troy ounce dapat memicu penurunan lanjutan menuju level US$1.269 per troy ounce, sebelum akhirnya membidik area US$1.263 per troy ounce.

"Sementara itu jika bergerak naik, level resisten terdekat berada di US$1.282 per troy ounce dan menembus dari zona tersebut berpeluang memicu kenaikan lanjutan menuju US$1.287 per troy ounce sebelum menargetkan ke area US$1.293 per troy ounce," ujar Faisyal dikutip dari catatannya, Senin (20/5/2019).

Adapun, logam mulia tersebut jatuh ke level terendahnya dalam dua pekan terakhir di level US$1.274,51 per troy ounce pada Jumat (17/5/2019) setelah data menunjukkan sentimen konsumen AS melonjak ke level tertingginya sejak 15 tahun.

Kepala Strategi Pasar CMC Markets Michael Mccarthy mengatakan bahwa permintaan atas aset safe haven dolar AS mengambil sebagian dari keuntungan emas. "Tidak adanya permintaan aset safe haven emas, saya melihat ada tekanan moderat yang sedang berlangsung pada harga emas," ujar Michael seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/5/2019).

Ketegangan perdagangan Sino-A. yang telah meningkat telah membuat dolar meniru karakteristiknya dari tahun lalu ketika lebih disukai daripada emas sebagai lindung nilai safe-haven.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan 6 mata uang mayor lainnya bergerak melemah 0,05% di level 97,949.

Pelaku pasar merasa khawatir setelah Google menyatakan bahwa mereka menangguhkan beberapa bisnis dengan raksasa teknologi China, Huawei, menyusul pemerintahan AS yang memberikan sanksi terhadap perusahaan tersebut..

Di Timur Tengah, Iran mendapat peringatan baru dari Trump yang mengatakan bahwa jika Negeri Mullah tersebut ingin berperang, maka akan menjadi akhir resmi.

Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,08% menjadi US$14,40 per troy ounce, setelah berada di level terendahnya lebih dari 5 bulan di US$14,35 per troy ounce pada sesi sebelumnya. Platinum naik 0,47% menjadi US$822,77 per troy ounce, setelah jatuh ke level US$812,50 per troy ounce, terendah sejak 11 Maret di sesi sebelumnya.

Paladium naik 0,07% menjadi US$1.316 per troy ounce. Logam yang digunakan dalam katalis konverter dalam sistem knalpot mobil telah merosot sekitar 19% sejak mencapai level tertinggi US$1.620,53 per troy ounce pada Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper