Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Private Placement, BTEK Incar Dana Rp509 Miliar

PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) meminta restu pemegang saham untuk melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. (BTEK) meminta restu pemegang saham untuk melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Dalam keterbukaan informasi Senin (20/5/2019), manajemen BTEK menuliskan, untuk mendapatkan restu melakukan private placement, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Juni 2019.

Dalam private placement, perseroan akan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 4.627.745.000 lembar, atau 9,99% dari total modal ditempatkan dan disetor. Saham baru akan ditawarkan kepada Golden Harvest Cocoa Ltd. (GHCL) dan investor strategis.

GHCL akan mengambil bagian 480,5 juta lembar saham atau 1,04% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dana itu akan digunakan untuk melunasi surat utang BTEK kepada Octagon Wealth Panel Pte. Ltd. sebesar Rp52,82 miliar.

“Pelaksanaan penambahan modal kepada GHCL dilaksanakan setelah RUPSLB dan paling lambat sebelum akhir 2019,” papar manajemen.

Adapun, pelaksanaan private placement kepada investor strategis dilakukan 2 tahun sejak persetujuan RUPSLB. Rapat juga nantinya akan membatalkan hasil RUPSLB pada 5 Juni 2018 terkait PMTHMETD perserpan yang belum dilaksanakan.

BTEK akan menerbitkan saham baru dengan harga sekurang-kurangnya Rp110. Artinya, perseroan berpotensi meraup dana dari private placement senilai Rp509,05 miliar.

Pengunaan dana hasil private placement ialah Rp52,82 miliar untuk pelunasan surat utang. Selebihnya, dana dipakai untuk pengembangan kegiatan usaha pengolahan biji kakao.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper