Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yelooo Integra Datanet (YELO) Bukukan Kenaikan Laba Bersih 319,63 Persen

Emiten penyedia layanan modem untuk perjalanan luar negeri, PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (Passpod) membukukan lonjakan laba bersih selama periode Januari—Maret 2019.
Direktur Utama PT Yelooo Integra Datanet (Passpod) Hiro Whardana (kedua kiri), Komisaris Andrew Suhalim (kiri), Direktur Wewy Susanto (kedua kanan) dan CEO Digitaraya Google Developer Launchpad Yansen Kamto berbincang usai membuka perdagangan saham sekaligus pencatatan perdana saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur Utama PT Yelooo Integra Datanet (Passpod) Hiro Whardana (kedua kiri), Komisaris Andrew Suhalim (kiri), Direktur Wewy Susanto (kedua kanan) dan CEO Digitaraya Google Developer Launchpad Yansen Kamto berbincang usai membuka perdagangan saham sekaligus pencatatan perdana saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk (YELO), di Bursa Efek Indonesia, Senin (29/10/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia layanan modem untuk perjalanan luar negeri, PT Yelooo Integra Datanet Tbk. (Passpod) membukukan lonjakan laba bersih selama periode Januari—Maret 2019.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019, emiten bersandi saham YELO tersebut mencetak kenaikan laba sebesar 319,63% menjadi Rp943,43 juta dibandingkan dengan Rp224,82 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Begitu pula pendapatan melejit 284,81% menjadi Rp9,93 miliar secara yoy dari posisi Rp2,58 miliar pada kuartal I/2018. Sementara itu, total aset perseroan selama periode 3 bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp85,07 miliar.

CEO Passpod Hiro Whardana menyampaikan, grafik kinerja perusahaan pada kuartal I/2019 memang mengalami peningkatan.  Namun untuk total pendapatan, Hiro menilai peningkatannya belum begitu cepat karena industri pariwisata cenderung mengalami perlambatan pada kuartal pertama. 

"Pada industri pariwisata, jumlah wisatawan yang bepergian ke luar negeri pada kuartal pertama merupakan yang paling rendah. Hal ini berdampak pada bisnis pariwisata secara keseluruhan,” kata Hiro melalui keterangan resmi, Jumat (17/5/2019).

Hiro menambahkan, pada periode yang sama tahun lalu juga kinerja industri pariwisata bergerak paling lambat jika dibandingkan kuartal-kuartal berikutnya,

Secara tahunan, sepanjang 2018 YELO juga mencetak pertumbuhan bisnis yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal itu ditopang oleh kesesuaian pertumbuhan bisnis dengan ekspektasi yang diharapkan perseroan.

Berdasarkan hasil analisis data oleh YELO pada 2017, pertumbuhan outbound traveler dari Indonesia pada 2018 diperkirakan sebesar 7,48% yoy, sekitar 9,75 juta wisatawan. 

“Hal ini menjadi salah satu faktor penunjang semakin luasnya kebutuhan akan akses internet di luar negeri,” imbuh Hiro.

Sementara itu, untuk tahun 2019, berdasarkan data dari Asosiasi Travel Agent Indonesia, pertumbuhan wisatawan yang melakukan perjalanan ke luar negeri diperkirakan meningkat sebesar 10% dengan jumlah sekitar 10,7 juta wisatawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper