Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Kembali Goyah, IHSG Anjlok ke Level 5.800 an

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,42 persen atau 85,15 poin ke level 5.895,74, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,42 persen atau 85,15 poin ke level 5.969,86.
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Pekerja melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jum'at (22/2/2019)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah lebih dari 1 persen ke kisaran level 5.800 pada akhir perdagangan hari ini, Kamis (16/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,42 persen atau 85,15 poin ke level 5.895,74, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,42 persen atau 85,15 poin ke level 5.969,86.

IHSG melanjutkan pelemahan di hari keempat, setelah pada pada perdagangan Rabu (15/5), IHSG ditutup melemah 1,49 persen atau 90,32 poin di level 6.980,88. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.889,55 – 6.009,63.

Seluruh sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, didorong oleh sektor aneka idustri yang melemah 2,48 persen dan sektor properti yang melemah 2,11 persen.

Dari 632 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 93 saham menguat, 323 saham melemah, dan 216 saham stagnan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing melemah 3,30 persen dan 2,52 persen menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menyampaikan, pelemahan IHSG kali ini lebih disebabkan oleh faktor eksternal yaitu terkait dengan kekhawatiran dampak negatif yang ditimbulkan perang dagang AS-China.

"Pelemahan IHSG hari ini lebih dominan dari faktor eksternal di mana investor menyikapi kekhawatiran perang dagang AS--China serta dampaknya terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi global," katanya kepada Bisnis.com, Kamis (16/5/2019).

Sementara itu, Rapat Dewan Bank Indonesia (BI) memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) sebesar 6 persen.

Rapat juga memutuskan menahan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, keputusan ini ditetapkan dengan melihat semua data-data terkait dengan inflasi, pertumbuhan ekonomi dan sistem keuangan di dalam negeri, serta perkembangan global.

“Keputusan tersebut konsisten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekonominan di tengah ketidakpastian ekonomi global," tegas Perry dalam paparan hasil RDG, Kamis (16/05/2019).

IHSG melemah di saat bursa saham di Asia bergejolak karena kepercayaan investor terguncang setelah pemerintah AS memukul Huawei dengan sanksi berat.

Sanksi terhadap raksasa telokomunikasi asal China tersebut terancam meningkatkan ketegangan hubungan perdagangan China-AS.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang melemah 0,25 persen, bergerak tidak jauh dari level terendah sejak akhir Januari. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang melemah 0,6 persen, sedangkan indeks Kospi melemah 1,1 persen.

Melawan tren pelemahan, bursa saham China pulih dengan harapan kebijakan pemerintah yang mendukung, dengan indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,58 persen, sedangkan indeks CSI 300 menguat 0,45 persen.

"Pasar saham Asia dan pasar AS semakin berbanding terbalik selama enam bulan terakhir," kata Nick Twidale, chief operating officer di Rakuten Securities, seperti dikutip Reuters.

"Pasar AS didukung oleh Presiden Trump yang kemungkinan menarik kembali tarif impor otomotif di Eropa dan Jepang, tetapi pasar Asia telah benar-benat terpaku pada kenyataan terhadap perang perdagangan dengan China," tambahnya.

 

 

Saham-saham penekan IHSG:
KodePenurunan (persen)

ASII

-2,52

TLKM

-1,64

HMSP

-1,47

Saham-saham pendorong IHSG:
KodePerubahan (persen)

FIRE

+19,85

FREN

+3,10

SMGR

+1,42

MIKA

+2,44

 Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper