Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Graha Layar Prima (BLTZ) Akan Buka 15 Bioskop Lagi Tahun Ini

Emiten sinema PT Graha Layar Prima Tbk. akan menambah  lebih dari 15 bioskop lagi pada tahun ini. Dengan ekspansi tersebut, perseroan pun menargetkan pertumbuhan laba pada tahun ini bisa naik hingga 20%.
CGV Blitz/youtube
CGV Blitz/youtube

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sinema PT Graha Layar Prima Tbk. akan menambah  lebih dari 15 bioskop lagi pada tahun ini. 

Head of B2B Development Graha Layar Prima Lee Jung-jae menyampaikan, dengan ekspansi tersebut, perseroan pun menargetkan pertumbuhan laba pada tahun ini bisa naik hingga 20%.

“Untuk 2019, target laba sekitar 20% dengan target admission [penjualan tiket] naik 25%,” kata Lee dalam Paparan Publik Graha Layar Prima di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Adapun, per Desember 2018, emiten berkode saham BLTZ tersebut telah memiliki 57 bioskop yang terdiri dari 54 bioskop CGV Cinema dan 3 franchise Blitz Theater di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut naik 3,23% dari posisi tahun sebelumnya sebanyak 42 bioskop.  Sementara itu, total layar tercatat sebanyak 349 layar, naik 27,37% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 274 layar.

Head of Sales & Marketing Divission Manael Sudarman menjelaskan, untuk membangun satu layar diperlukan dana sekitar Rp4 miliar — Rp6 miliar, dengan rata-rata satu bioskop memiliki 6 layar.

“Per layar di kisaran Rp4 miliar—Rp6 miliar, tapi ada bebreapa pengembangan yang ingin kami coba lakukan pada tahun ini. Mungkin kami akan buat bioskop yang lebih efisien atau extravagant,” katanya.

Selain penambahan site bioskop, Nael melanjutkan, BLTZ juga akan tetap melakukan diversifikasi bisnis, yaitu menyediakan fasilitas lain seperti lapangan olahraga, tempat makan dan minum, serta memperbanyak saluran penjualan tiket bersama mitra. Adapun saat ini BLTZ telah menguasai 21% pangsa pasar dalam hal jumlah bioskop di Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2018, BLTZ membukukan kenaikan laba bersih sebesar 183,19% menjadi Rp35,22 miliar, dari Rp12,43 miliar pada tahun sebelumnya. Begitu pula pendapatan yang melonjak 39,45% menjadi Rp1,18 triliun dari posisi senilai Rp849,24 miliar pada tahun sebelumnya.

Adapun seluruh segmen bisnis BLTZ mengalami peningkatan pada tahun lalu dengan bisnis sinema tetap menjadi kontributor utama pendapatan sebesar Rp796 miliar, naik 39,79% dari posisi Rp569,62 miliar pada 2017. Segmen sinema pun berkontribusi sebesar 67,23% terhadap total seluruh pendapatan BLTZ.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper