Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Enggan Berperang dengan AS

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamanei mengatakan, Teheran enggan berperang dengan Amerika Serikat. Meskipun, ada ketegangan yang meningkat antara dau musuh bebuyutan tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst
Presiden Amerika Serikat Donald Trump./Reuters-Jonathan Ernst

Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamanei mengatakan, Teheran enggan berperang dengan Amerika Serikat. Meskipun, ada ketegangan yang meningkat antara dua musuh bebuyutan tersebut.

“Tidak akan ada perang apa pun. Bangsa Iran telah memilih jalur perlawanannya. Kami tidak mencari perang, dan mereka [AS] juga tidak. Mereka tahu hal tersebut tidak ada kepentingan mereka,” katanya, Selasa (14/5/2019) waktu setempat, dikutip dari Reuters, Rabu (15/5/2019).

Dalam komentar kepada para pejabat senior yang disiarkan oleh televisi pemerintah, Khamenei juga menegaskan, Republik Islam tidak akan bernegosiasi dengan AS terkait dengan perjanjian nuklirnya.

Pada 2015, Presiden Donald Trump menarik AS dalam kesepakatan nuklir antara Iran dan sejumlah kekuatan dunia. Dalam kesepakatan itu Teheran membatasi kapasitas pengayaan uraniumnya. Setelah itu, AS menjatuhkan sanksi kepada rivalnya tersebut.

Sejak itu, Trump berusaha mengurangi ekspor minyak Iran menjadi nol. Hal itu untuk mendorong Teheran ke dalam negosiasi baru pada kesepakatan kontrol senjata yang lebih luas. Di dalamnya menargetkan sebagian program rudal balistik Iran. “Negosiasi [semacam itu] adalah racun,” kata Khamenei.

Minggu (12/5/2019), Uni Emirat Arab melaporkan, empat kapal komersial termasuk dua kapal tanker Arab Saudi telah disabotase dari emirat Fujairah, di luar Selat Hormuz. Badan-badan keamanan AS yakin proksi yang bersimpati atau bekerja untuk Iran, kemungkinan berada di balik serangan tersebut.

Iran telah menolak tuduhan itu. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan,  individu-individu ekstremis di pemerintah AS sedang mengejar kebijakan berbahaya.

Trump memperingatkan, Iran akan sangat menderita, jika menargetkan kepentingan AS setelah Washington mengerahkan kapal induk dan pembom B-52 ke Timur Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper