Gangguan Output di China, Harga Karet Tocom Rebound

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa komoditas Tokyo mampu rebound pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (15/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Oktober 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup menguat 0,05 persen atau 0,1 poin ke level 186 yen per kilogram (kg).

Sebelumnya, harga karet sempat dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,54 persen atau 1 poin ke level 184,90 yen per kg. Adapun pada perdagangan Selasa (14/5), harga karet ditutup melemah 0,75 persen atau 1,4 poin ke level 185,90.

Di sisi lain, harga karet di Shanghai Futures Exchange untuk kontrak teraktif September 2019 juga ditutup melemah 0,68 persen atau 80 poin ke level 11.645 yuan per ton, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,24 persen atau 145 poin ke level 11.580 yuan per ton.

Pada perdagangan Selasa, harga karet Shanghai ditutup melemah 85 poin atau 0,72 persen ke level 11.725 yuan per ton.

Meskipun tak mampu berakhir menguat, harga karet berjangka di Shanghai mampu mengikis pelemahan karena fokus beralih dari perang perdagangan menuju kekhawatiran pasokan menyusul berita bahwa produksi di perkebunan karet terbesar di China telah terhenti.

Dilansir Bloomberg, perkebunan terbesar di China, Jiangcheng Rubber menghentikan aktivitas penyadapan pada hari Senin karena suhu panas memperburuk kondisi kerja dan memicu bahaya hama, menurut sebuah pernyataan di akun resmi WeChat perkebunan.

China adalah produsen karet alam yang berpengaruh, dengan output sekitar 800.000 ton pada tahun 2016, meskipun merupakan importir yang jauh lebih besar, menurut Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam. Gangguan dalam pasokan lokal dapat menyebabkan kenaikan impor.

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel