Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intiland (DILD) Bagi Dividen Rp2 per Saham

Emiten properti, PT Intiland Development Tbk. membagikan dividen senilai Rp20,7 miliar atau senilai Rp2 per saham kepada pemegang saham.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk Archied Noto Pradono (dari kanan) berbincang dengan Direktur Pengembangan Bisnis Permadi Indra Yoga, dan Direktur PT Menara Prambanan Hans Hutoyo Halim, usai penandatanganan naskah kerja sama, Jakarta, Kamis (11/4/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten properti, PT Intiland Development Tbk. membagikan dividen senilai Rp20,7 miliar atau senilai Rp2 per saham kepada pemegang saham.

Dividen tersebut berasal dari raihan laba bersih 2018 senilai Rp203,7 miliar. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar Rp180,9 miliar akan ditetapkan sebagai laba ditahan dan sebesar Rp2 miliar untuk cadangan wajib.

"Kami membagikan dividen senilai Rp20,7 miliar atau Rp2 per saham. Nilai dividen ini setara 10,2% dari perolehan laba bersih pada 2018," ungkap Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono di Jakarta, Rabu (15/5/2019).

Archied mengatakan, perseroan telah berhasil mempertahankan kinerja positif pada tahun lalu, di tengah kondisi properti yang belum kondusif. Menurutnya, permintaan pasar terhadap produk properti tidak relatif mengalami pertumbuhan signifikan.

Emiten bersandi saham DILD juga mengalokasikan belanja modal Rp1,5 triliun pada tahun ini. Dia mengungkapkan, kondisi properti pada tahun ini masih cukup berat dan belum kembali kondusif. 

Pada 2018, DILD membukukan pendapatan usaha senilai Rp2,6 triliun atau naik 16% dibandingkan dengan 2017 senilai Rp2,2 triliun. Laba usaha dan laba bersih DILD pada 2018 masing-masing turun 5,2% dan 31,6% menjadi Rp327 miliar dan Rp203 miliar.

"Penurunan profit pada tahun lalu disebabkan oleh turunnya margin laba kotor dan tingginya beban bunga," tambah Archied.

Pada kuartal I/2019, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp48,39 miliar, turun 57% dari posisi Rp112,78 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban bunga yang dicatatkan per Maret 2019 senilai Rp94,68 miliar, naik 58,5% dari posisi Rp59,7 miliar pada Maret 2018.

Di sisi lain, emiten bersandi saham DILD membukukan pendapatan usaha Rp887,6 miliar atau naik sebesar 25% dibandingkan kuartal I/2018 yang mencapai Rp709,2 miliar.  Dia menjelaskan, pertumbuhan pendapatan usaha terutama berasal dari peningkatan pengakuan pendapatan dari segmen pengembangan mixed-use & high rise.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper