Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2019, Laba Kino Indonesia (KINO) Melesat 859 Persen

Emiten consumer goods, PT Kino Indonesia Tbk. membukukan kenaikan laba periode berjalan mencapai 859,23% menjadi Rp303,98 miliar pada kuartal I/2019. 
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id
PT Kino Indonesia Tbk/kino.co.id

isnis.com, JAKARTA - Emiten consumer goods, PT Kino Indonesia Tbk. membukukan kenaikan laba periode berjalan mencapai 859,23% menjadi Rp303,98 miliar pada kuartal I/2019. 

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Kino Indonesia Budi Muljono mengatakan, perseroan memperoleh keuntungan pembelian dalam diskon sebesar Rp264,21 miliar pada kuartal I/2019. Keuntungan ini berasal dari transaksi pembelian saham anak perusahaan Morinaga & Co., Ltd. pada awal Januari 2019. 

Dengan demikian, emiten dengan kode saham KINO ini mencatat laba periode berjalan dari Rp31,69 miliar pada kuartal I/2018 menjadi Rp303,98 miliar pada kuartal I/2019 atau naik 859,23% secara tahunan. 

Dia menjelaskan, jika mengecualikan keuntungan pembelian dalam diskon, maka laba dari kegiatan normal KINO sekitar Rp39,8 miliar atau naik 25,5% pada kuartal pertama tahun ini. Kenaikan laba ini sejalan dengan pertumbuhan penjualan sebesar 20,36% menjadi Rp1 triliun pada periode yang sama. 

"Ini keuntungan saat Kino beli saham anak perusahaan dari Morinaga. Kami melakukan penilaian dari KJPP independen dan menghasilkan angka laba tersebut. Secara operasional, KINO juga growth cukup baik," katanya pada Selasa (14/5/2019).

Budi mengatakan, pertumbuhan penjualan pada kuartal pertama sejalan dengan permintaan yang meningkat di segmen perawatan tubuh dan minuman. Terutama di periode Ramadan dan Lebaran, segmen minuman tumbuh lebih tinggi. 
 
Di segmen minuman, KINO dikenal melalui merek seperti Larutan Cap Kaki Tiga. Adapun, di segmen perawatan tubuh, merek yang dikenal seperti Ovale, Ellips. 

Segmen perawatan tubuh memberikan kontribusi 51,50% terhadap penjualan atau sebesar Rp516,08 miliar. Segmen perawatan tubuh tumbuh 23,69% secara tahunan. 

Kontributor kedua berasal dari segmen minuman sebesar 35,92% atau Rp359,88 miliar. Segmen minuman tumbuh 13,76% secara tahunan. Sedangkan Rp126,04 miliar sisanya berasal dari segmen makanan, farmasi, dan makanan hewan. 

"Proyeksinya tumbuh lebih baik di kuartal II/2019. Pertumbuhannya dua digit," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper