Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Emiten Semen Dilanda Aksi Jual, Gara-Gara Investor Kecewa?

Sepanjang dua pekan pertama pada Mei 2019, seluruh saham emiten semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia kompak mengalami pelemahan. Hal tersebut disinyalir karena kekecewaan para pelaku pasar.
Aktivitas pekerja Semen Indonesia di Packing Plant Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (11/12/2018)./Bisnis-Peni Widarti
Aktivitas pekerja Semen Indonesia di Packing Plant Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (11/12/2018)./Bisnis-Peni Widarti

Bisnis.com, JAKARTA — Sepanjang dua pekan pertama pada Mei 2019, seluruh saham emiten semen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia kompak mengalami pelemahan. Hal tersebut disinyalir karena kekecewaan para pelaku pasar.

Terhitung sejak 1 Mei 2019–10 Mei 2019, saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) turun 17,4% , sedangkan saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB) masing-masing turun 11,6% dan 10,1%. Sementara itu, saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) merosot 26,5%.

“Kami percaya aksi jual dipicu oleh hasil keuangan kuartal I/2019 yang lebih lemah dari perkiraan, terutama untuk SMGR . Kami juga percaya bahwa beberapa sentimen negatif investor ikut berperan,” jelas Mimi Halimin, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia melalui risetnya, Selasa (14/5/2019).

Adapun, sentimen negatif yang mempengaruhi aksi jual yang dilakukan investor adalah kondisi ekonomi global yang tidak pasti, terutama ketegangan perdagangan AS-Cina, pertumbuhan PDB kuartal I/2019 Indonesia yang lebih lambat dari yang diperkirakan, dan prospek volume penjualan yang lemah untuk kuartal II/2019.

Dia memperkirakan volume penjualan semen yang lemah terus berlanjut pada kuartal II/2019. Pada April, konsumsi semen domestik hanya mencapai 4,8 juta ton lebih rendah 10,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pelemahan tersebut disebabkan dengan lebih banyak hari libur selama sebulan, serta pemilihan umum, yang mendorong investor untuk mengambil sikap wait and see.

“Kami memperkirakan harga saham perusahaan semen akan tetap di bawah tekanan. Kami pikir rebound kemungkinan pada semester II/2019, didorong oleh prospek properti yang membaik di tengah kemungkinan beralih ke kebijakan suku bunga yang lebih rendah,” pungkasnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper