Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 13 Mei: IHSG dan Rupiah Kembali Melemah, Komoditas Fluktuatif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah hingga 1 persen, sejalan dengan pelemahan nilai tukar rupiah, di tengah eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah hingga 1 persen, sejalan dengan pelemahan nilai tukar rupiah, di tengah eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Pasar saham di regional juga kembali tertekan oleh kekhawatiran meningkatnya eskalasi dalam perselisihan perdagangan dua ekonomi terkuat di dunia tersebut, setelah kenaikan tarif yang telah dilancarkan pemerintah AS untuk impor China.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Senin (13/5/2019):

Bursa Asia Melemah, IHSG Tersungkur Lebih dari 1 Persen

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1,19 persen atau 73,72 poin ke level 6.135,40, meskipun sempat dibuka menguat 0,26 persen atau 16,28 poin ke level 6.225,39.

Seluruh sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, didorong oleh sektor industri dasar yang melemah 2,69 persen dan disusul sektor properti yang melemah 2,67 persen.

Dari 632 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 129 saham menguat, 279 saham melemah, dan 224 saham stagnan.

Rupiah Terdepresiasi ke Level Rp14.423 per dolar AS, Ini Penyebabnya

Rupiah ditutup terdepresiasi pada perdagangan Senin (13/5/2019) di level Rp14.423 per dolar AS diterpa katalis negatif baik dari eksternal maupun sentimen internal dalam negeri.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (13/5/2019), rupiah melemah 0,666% atau terdepresiasi 97 poin menjadi Rp14.423 per dolar AS. Rupiah melemah pada saat mayoritas mata uang Asia juga tidak mampu melawan dolar AS.

IHSG Kembali Melemah, Asing Catat Net Sell Rp694,60 Miliar

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing membukukan aksi jual bersih atau net sell senilai sekitar Rp694,60 miliar pada perdagangan hari ini.

Investor asing membukukan aksi beli sekitar 643,08 juta lembar saham senilai Rp1,83 triliun. Adapun aksi jual oleh investor asing tercatat 1,01 miliar lembar saham senilai sekitar Rp2,53 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp6,65 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 10,30 miliar lembar saham.

Investor Khawatirkan Nasib Perundingan AS-China, Bursa Asia Melemah

Bursa saham Asia jatuh pada perdagangan Senin (13/5/2019) di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap nasib kesepakatan perdagangan Amerika Serikat-China  (AS-China), setelah Washington menaikkan tarif dan Beijing berjanji untuk membalas.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang turun 0,7 persen, mendekati level terendah dua bulan yang dicapai pada hari Kamis pekan lalu.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite dan blue-chip CSI 300 masing-masing turun 1,21% dan 1,63%, sementara indeks Hang Seng ditutup untuk liburan.

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang merosot masing-masing 0,72 persen dan 0,53 persen, dengan indeks Nikkei sempat mencapai level terendah sejak 28 Maret.

Harga Emas Comex Naik

Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2019 menguat 4,1 poin atau 0,32 persen ke level US$1.291,50 per troy ounce.

Harga emas Antam yang dijual lewat Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (logammulia.com) stagnan di harga Rp664.500 per gram, sedangkan harga buyback menjadi Rp592.000 per gram.

Harga Karet Fluktuatif, Investor Tunggu Respons China

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Oktober 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup menguat 0,32 persen atau 0,6 poin ke level 187,30 yen per kilogram (kg).

Harga karet di bursa Tokyo mampu menguat setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,11 persen atau 0,2 poin ke level 186,50 yen per kg. Adapun pada perdagangan Jumat (10/5), harga karet berakhir di level 186,70 yen per kg setelah menguat 1,41 persen.

Sementara itu, harga karet di Shanghai Futures Exchange untuk kontrak teraktif September 2019 ditutup berbalik melemah 0,04 persen atau 5 poin ke level 11.810 yuan per ton, meskipun sempat dibuka menguat ke level 11.820 yuan per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper