Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PKS Eagle High Plantations (BWPT) Raih RSPO

Pabrik kelapa sawit (PKS) PT Eagle High Plantations Tbk. meraih sertifikat dari Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO).
Buah kelapa sawit/Antara
Buah kelapa sawit/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Pabrik kelapa sawit (PKS) PT Eagle High Plantations Tbk. meraih sertifikat dari Roundtable of Sustainable Palm Oil (RSPO).

Denys Collin Munang, Direktur Sustainability Eagle High Plantations (BWPT) mengungkapkan, perolehan sertifikat RSPO ini merupakan salah satu perwujudan dari komitmen perseroan terhadap penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan usaha guna mencapai keseimbangan aspek sosial, lingkungan dan ekonomi.

Seperti diketahui, BWPT telah menetapkan peta jalan (road map) dalam penerapan dan target keberlanjutan guna memastikan praktik usaha selalu memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. 

"Penerimaan sertifikat RSPO ini merupakan salah satu tujuan yang telah dicapai untuk memastikan seluruh kegiatan operasional Perseroan berjalan seimbang dan mendukung pencapaian 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs, Sustainable Development Goals)," katanya melalui keterangan resmi, Senin (13/5/2019).

Denys memerinci, perolehan sertifikat RSPO tersebut untuk pabrik yang berlokasi di Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah semakin memperkuat komitmen BWPT dalam memproduksi minyak sawit berkelanjutan dan berstandar internasional.

Pabrik kelapa sawit EHP ini ditunjang pasokan bahan baku tandan buah segar (TBS) dari perkebunan kelapa sawit PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP) dengan luas areal tertanam 8.262,48 hektar. Perkebunan kelapa sawit PT BLP ini berlokasi di desa Sungai Bedaun, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, berdekatan dengan lokasi PKS BWPT.

Penerimaan sertifikat RSPO ini merupakan kali pertama bagi EHP dan akan dilanjutkan bagi PKS dan kebun kelapa sawit dalam kelompok usaha EHP. Sebelumnya, BWPT telah menerima enam sertifikat ISPO.

Selain itu, PKS BWPT telah menerima penghargaan Peringkat Biru di PROPER Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper