Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dua Hari Beruntun, Harga Emas Naik di Tengah Tegangnya Perdagangan AS-China

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (10/5/2019) atau Sabtu (11/5/2019) pagi WIB, kenaikan hari kedua berturut-turut, karena ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China mendukung daya tarik aset-aset safe haven.
Emas batangan./REUTERS/Michael Buholzer/
Emas batangan./REUTERS/Michael Buholzer/

Bisnis.com, JAKARTA - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (10/5/2019) atau Sabtu (11/5/2019) pagi WIB, kenaikan hari kedua berturut-turut, karena ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan China mendukung daya tarik aset-aset safe haven.

Laporan Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, naik 2,2 dolar AS atau 0,17 persen, menjadi ditutup di 1.287,40 dolar AS per ounce.

Sebelum penyelesaian perdagangan emas berjangka, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,24 persen menjadi 25.767,35 poin di tengah friksi perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

Ketika pasar ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya akan naik karena investor mencari aset-aset safe haven seperti emas untuk memarkir investasi mereka.

Indeks-indeks acuan bursa saham Wall Street berhasil membalikkan tren menurun dan memulihkan kerugiannya dalam perdagangan elektronik emas berikutnya.

Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,11 persen menjadi 97,31 sebelum penyelesaian perdagangan emas, memberikan dukungan tambahan terhadap logam mulia.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 1,7 sen AS atau 0,12 persen menjadi menetap di 14,79 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 14,20 dolar AS atau 1,67 persen, menjadi ditutup pada 865,60 dolar AS per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper