Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Mentah Terjerembab, Harga Batu Bara Akhiri Reli

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Juni 2019 ditutup melemah 1,52 persen atau 1,35 poin di level US$87,20 per metrik ton dari level penutupan sebelumnya.
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara di bursa Newcastle berbalik melemah, sekaligus mengakhiri reli penguatan dua hari pada akhir perdagangan kemarin, Kamis (9/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara di bursa ICE Newcastle untuk kontrak teraktif Juni 2019 ditutup melemah 1,52 persen atau 1,35 poin di level US$87,20 per metrik ton dari level penutupan sebelumnya.

Harga batu bara mengakhiri reli penguatan setelah pada perdagangan Rabu (8/5/2019) ditutup menguat 0,91 persen atau 0,80 poin ke level US$88,55 per metrik ton.

Sementara itu di bursa ICE Rotterdam, harga batu bara untuk kontrak Juni 2019 ikut ditutup melemah 2,29 persen atau 1,45 poin ke level US$61,85 per metrik ton pada perdagangan Kamis (9/5).

Sejalan dengan harga batu bara, harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun pada akhir perdagangan Kamis, saat konflik perdagangan antara AS dan China membayangi kekhawatiran seputar gangguan pasokan global.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juni 2019 ditutup melemah 0,7 persen atau 42 sen di level US$61,70 per barel di New York Mercantile Exchange.

Di sisi lain, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli 2019 mampu menambah sedikit kenaikan sebesar 2 sen dan berakhir di level US$70,39 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Persis sebelum AS dan China bersiap untuk mengadakan putaran baru perundingan perdagangan di Washington, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa para pemimpin China “melanggar kesepakatan” perdagangan yang selama ini ia telah kompromikan dengan mereka.

Dengan demikian, pemerintah AS berencana menaikkan tarif sebesar 25 persen dari 10 persen pada impor China senilai US$200 miliar mulai Jumat (10/5/2019) waktu setempat. Pemerintah China pun memperingatkan akan melakukan pembalasan jika AS menindaklanjuti rencana tersebut.

Sementara itu, pengiriman minyak Iran mengalami penurunan bulan ini dengan tidak ada satu pun kapal yang terlihat meninggalkan terminal minyak negara ini untuk pelabuhan-pelabuhan asing.

“Kekhawatiran atas efek dari perang perdagangan AS-China berdampak pada segala hal,” ujar John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.

“Hal itu pada khususnya sangat merusak ekonomi Asia dan menusuk jantung sisi permintaan dalam minyak,” tambahnya.

 

Pergerakan harga batu bara kontrak Juni 2019 di bursa Newcastle
TanggalUS$/MT

9 Mei

87,20

(-1,52 persen

8 Mei

88,55

(+0,91 persen)

7 Mei

89,05

(+0,91 persen)

6 Mei

88,25

(-0,11 persen)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper