Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 10 Mei: IHSG & Rupiah Sukses Himpun Stamina

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya bersama nilai tukar rupiah, di tengah eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya bersama nilai tukar rupiah, di tengah eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Pasar saham global juga berhasil naik, didorong ekspektasi kesepakatan perdagangan dua ekonomi terkuat di dunia tersebut, terlepas dari kenaikan tarif yang telah dilancarkan pemerintah AS untuk China.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com hari ini, Jumat (10/5/2019):

Tinggalkan Sentimen Tarif 25 Persen, IHSG Kembali Tembus 6.200

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bangkit dari pelemahannya sekaligus kembali menembus level 6.200 pada akhir perdagangan hari ini.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin properti (+0,90 persen) dan industri dasar (+0,49 persen). Adapun sektor pertanian dan finansial masing turun 0,38 persen dan 0,20 persen.

Dari 631 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 212 saham menguat, 183 saham melemah, dan 236 saham stagnan.

Rupiah Berhasil Menang Melawan Dolar AS 

Nilai tukar rupiah berhasil ditutup menguat seiring dengan pelemahan indeks dolar AS akibat data inflasi AS yang lebih rendah daripada ekspektasi pasar.

Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan dolar AS tampak melemah meskipun ketegangan perdagangan AS dan China umumnya membuat greenback menjadi pilihan investor.

Meski demikian, rupiah tercatat melemah 0,426 persen terhadap dolar AS sepanjang pekan ini. Hal tersebut diakibatkan oleh memanasnya konflik perdagangan antara AS-China, yang diawali dengan ancaman kenaikan tariff oleh Presiden AS Donald Trump.

IHSG Rebound, Aksi Jual Bersih Asing Tetap Ramai

Investor asing membukukan aksi beli sekitar 805,02 juta lembar saham senilai Rp2,36 triliun. Adapun aksi jual oleh investor asing tercatat 1,11 miliar lembar saham senilai sekitar Rp3,26 triliun.

Total nilai transaksi yang terjadi di lantai bursa hari ini mencapai sekitar Rp7,83 triliun dengan volume perdagangan tercatat sekitar 10,91 miliar lembar saham.

Bursa Global Naik Pasca AS Naikkan Tarif Impor China

Pasar saham global berhasil naik, didorong ekspektasi kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, terlepas dari kenaikan tarif yang dilancarkan pemerintah AS untuk China.

Bursa Eropa bangkit dari level terendahnya dalam enam pekan. Adapun indeks MSCI All Country World, yang melacak pergerakan saham di 47 negara, naik 0,2 persen setelah dimulainya perdagangan di Eropa.

Harga Emas Comex Naik

Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2019 terpantau lanjut naik 1,50 poin atau 0,12 persen ke level US$1.286,70 per troy ounce pukul 19.27 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini, harga emas bergerak di level 1.283,90-1.287,60.

Harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta pun naik Rp2.000 menjadi Rp664.000 per gram, sedangkan harga pembelian kembali atau buyback emas Antam turun Rp2.000 menjadi Rp591.000 per gram.

Harga Karet Sukses Rebound Saat AS-China Bergejolak

Harga karet di bursa Tokyo dan Shanghai kompak bangkit dari pelemahannya dan berakhir menguat pada perdagangan hari ini, seiring dengan pulihnya harga minyak mentah.

Harga minyak mentah dunia mampu naik bahkan ketika pemerintah AS merealisasikan tarif impor yang lebih tinggi terhadap China di tengah negosiasi perdagangan antara AS dan China yang masih berjalan.

Seperti diketahui, karet sintetis yang menjadi bahan subtitusi utama karet alam dibuat dari polimer turunan minyak, sehingga pergerakan harganya dipengaruhi harga minyak yang menjadi bahan baku asalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper