Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditopang Data Positif CAD, IHSG Ditutup Menguat 

Indeks Harga Saham Gabungan mendarat di zona hijau pada akhir pekan ini, mengakhiri pelemahan selama dua hari berturut-turut sebelumnya.
 Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Pekerja melintasi layar monitor bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (16/4/2019)./ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA—Indeks Harga Saham Gabungan mendarat di zona hijau pada akhir pekan ini, mengakhiri pelemahan selama dua hari berturut-turut sebelumnya.

Membaiknya data defisit neraca berjalan kuartal I/2019 dinilai menjadi katalis positif pada pergerakan indeks.

Pada akhir perdagangan Jumat (10/5/2019), IHSG ditutup menguat 0,17 persen menjadi 6.209. Kendati secara year-to-date indeks masih menguat 0,24 persen, selama sepekan IHSG telah tergerus 1,75 persen.

Selama perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendahnya di posisi 6.149.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menilai, penekan utama IHSG pada perdagangan Jumat (10/5/2019) disebabkan sentimen eksternal.

Presiden AS Donald Trump telah menaikkan tarif impor untuk produk asal China yang senilai US$200 miliar. Padahal, kedua negara masih dalam tahap perundingan untuk mencari jalan keluar perselisihan dagang.

“Meskipun negosiasi dagang antara AS dengan China masih berlangsung di Washington DC, Trump secara unilateral telah menaikkan tarif impor produk asal China menjadi 25 persen dari sebelumnya 10 persen dan hal itu turut memberikan tekanan pada pelemahan IHSG,” kata Nafan kepada Bisnis, Jumat (10/5/2019).

Meskipun demikian, komitmen pemerintah dalam meningkatkan investasi di tanah air dan mengurangi ketergantungan impor memberikan katalis positif bagi pergerakan indeks.

Data Bank Indonesia menunjukkan defisit neraca berjalan pada kuartal I/2019 membail menjadi 2,6 persen dari PDB atau US$7 miliar dari 3,6 persen pada kuartal sebelumnya.

“Membaiknya current account deficit kuartal I/2019 menjadi 2,6 persen dari PDB turut memberikan katalis positif bagi IHSG,” imbuh Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper