Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Masih Tertekan Hingga Akhir Sesi I, Melemah 0,61 Persen

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,61 persen atau 38,14 poin ke level 6.232,06 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,45 persen atau 28,02 poin ke level 6.242,18.
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (29/4/2019)./ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan di zona merah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (9/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,61 persen atau 38,14 poin ke level 6.232,06 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,45 persen atau 28,02 poin ke level 6.242,18.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.227,99 – 6.259,63. Adapun pada perdagangan Rabu (8/5), IHSG ditutup melemah 0,43 persen atau 27,12 poin di posisi 6.270,20.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah, didorong oleh sektor industri dasar yang melemah 1,82 persen dan aneka industri yang turun 1,59 persen. Di sisi lain, sektor konsumer menguat 0,86 persen.

Sebanyak 133 saham menguat, 248 saham melemah, dan 250 saham stagnan dari 631 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing melemah 2,13 persen dan 1,32 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.

IHSG melemah di saat pasar saham Asia juga mayoritas bergerak di zona merah, dengan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang melemah masing-masing 1,1 persen dan 0,81 persen, sedangkan indeks Shanghai Composite melemah 0,51 persen.

Sementara itu, indeks FTSE Straits Time Singapura turun 0,31 persen, sedangkan indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,70 persen.

Dilansir Bloomberg, bursa saham Asia jaruh menjelang batas waktu kenaikan tarif AS atas barang-barang impor dari China.

Presiden Donald Trump mempertahankan retorika dengan mengatakan China "melanggar kesepakatan" dan akan membayar, meskipun menambahkan bahwa "semuanya akan berhasil" dalam komentar kepada para pendukung pada rapat umum.

Kesepakatan perdagangan terus menjadi fokus sebagai pendekatan pembicaraan bilateral utama. Negosiator perdagangan utama China, Liu He, dijadwalkan berada di AS pada hari Kamis dan Jumat.

"Volatilitas di pasar benar-benar didorong oleh tajuk utama, terutama seputar jalannya perundingan antara AS dan China," kata Charlie Ripley, analis investasi senior di Allianz Investment Management, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper