Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Rokok HM Sampoerna (HMSP) Tebar Dividen Rp117,2 per Saham

Emiten rokok, PT HM Sampoerna Tbk. membagikan dividen senilai Rp13,63 triliun kepada pemegang saham atau setara Rp117,2 per saham.
Pekerja PT HM Sampoerna Tbk melakukan aktivitas di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna di Surabaya, Kamis (19/5/2016)./Antara
Pekerja PT HM Sampoerna Tbk melakukan aktivitas di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) Sampoerna di Surabaya, Kamis (19/5/2016)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten rokok, PT HM Sampoerna Tbk. membagikan dividen senilai Rp13,63 triliun kepada pemegang saham atau setara Rp117,2 per saham.

Pada 2018, HMSP membukukan laba bersih senilai Rp13,53 triliun. HMSP membagikan dividen senilai Rp117,2 per saham dari laba ditahan perseroan tahun buku 2018 kepada pemegang saham.

Lebih detail, jadwal pembagian dividen dilakukan pada: 
Pembagian cum dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 17 Mei 2019,
Ex dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi: 20 Mei 2019
Cum divide tunai di pasar tunai: 21 Mei 2019
Ex dividen di pasar tunai: 22 Mei 2019
Pencatatan (recording date): 21 Mei 2018
Pembayaran dividen: 29 Mei 2019

Mindaugas Trumpaitis, Direktur Utama HM Sampoerna mengatakan bahwa  perseroan mempertahankan posisi kepemimpinan di Indonesia dengan pangsa pasar 33,0% dan volume penjualan tahunan sebanyak 101,4 miliar unit. Pangsa pasar perseroan mencakup 30,2% dalam segmen sigaret kretek mesin, 60,9% dalam segmen sigaret putih mesin, dan 37,7% dalam segmen sigaret kretek tangan.

Dalam keterangan resmi yang dipublikasikan Kamis (9/5/2019), HMSP melaporkan pendapatan bersih sebesar Rp106,7 triliun dan laba bersih sebesar Rp13,5 triliun. Masing-masing menunjukkan peningkatan sebesar 7,7% dan 6,8% dibanding 2017. Perusahaan menyatakan dividen sebesar Rp 117,2 per saham untuk 2018. 

Perusahaan juga memaparkan kinerja pada kuartal I/2019. Estimasi total industri turun sebesar 0,8%, terutama disebabkan oleh pergerakan persediaan barang dagang pada kuartal ini, menyusul absennya kenaikan pajak cukai pada Januari 2019.

Pangsa pasar dan volume penjualan mengalami sedikit penurunan sebesar 32,2% dan 22,1 miliar unit, yang utamanya disebabkan oleh total pasar yang lebih rendah dan selisih harga ritel A Mild terhadap merk pesaing yang semakin besar setelah kenaikan harga pada Oktober 2018. Pendapatan bersih dan laba bersih tumbuh sebesar 2,9% dan 8,4% menjadi Rp23,8 triliun dan Rp3,3 triliun, didorong oleh harga yang lebih tinggi di berbagai merek dalam portofolio.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper