Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Fokus pada Pengetatan Pasokan, Harga Minyak Menguat Tipis

Harga minyak mentah dunia terpantau menguat tipis pada pagi ini, Rabu (8/5/2019), didorong oleh fokus pasar terhadap pengetatan pasokan akibat sanksi Amerika Serikat kepada Iran dan Venezuela.
Harga Minyak WTI/Reuters
Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah dunia terpantau menguat tipis pada pagi ini, Rabu (8/5/2019), didorong oleh fokus pasar terhadap pengetatan pasokan akibat sanksi Amerika Serikat kepada Iran dan Venezuela.

Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 08.49 WIB, harga minyak West Texas Intermediate menguat tipis 0,81% atau 0,50 poin ke level US$61,90 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah Brent menguat 0,59% atau 0,41 poin ke level US$70,29 per barel.

Berkat sanksi AS kepada dua negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) tersebut, para analis melihat kondisi pasar minyak global masih ketat.

Mengutip Reuters, Rabu (8/5/2019), Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank mengatakan, prospek pengetatan pasokan dan fundamental yang mendukung harga minyak belum hilang.

AS memberlakukan kembali sanksi terhadap iran pada November tahun lalu, dengan mendesak negara-negara lain berhenti membeli minyak dari negara tersebut. Sedangkan, Iran bersikeras akan menjual minyaknya.

Sebagian besar analis memperkirakan ekspor minyak mentah Iran turun menjadi lebih sedikit dari 500.000 barel per hari, dari 1 juta barel per hari pada April lalu. Hal itu karena sebagian pesar negara tunduk pada tekanan AS.

Selain Iran, Washington juga menjatuhkan sanksi kepada ekspor minyak Venezuela. Hal ini diperkirakan bakal mengganggu pasokan minyak dunia.

Di sisi lain, harga minyak yang lebih kuat pada Rabu (8/5/2019), telah membalikkan penurunan harga yang besar pada awal pekan ini. Penurunan yang dipicu oleh ancaman AS menaikkan tarif impor barang-barang China.

“Mengintensifkan ketegangan perdagangan [AS dan China] memunculkan pertanyaan tentang prospek permintaan minyak dunia,” kata bank ANZ dalam catatannya.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper