Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2019, Pizza Hut (PZZA) Raih Kenaikan Pendapatan dan Laba Dua Digit

PT Sari Melati Kencana Tbk. (PZZA) membukukan pertumbuhan pendapatan penjualan dan laba bersih dua digit sepanjang kuartal I/2019.
Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk. Jeo Sasantousai rapat umum pemegang saham pada Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
Direktur PT Sarimelati Kencana Tbk. Jeo Sasantousai rapat umum pemegang saham pada Rabu (24/4/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sari Melati Kencana Tbk. (PZZA) membukukan pertumbuhan pendapatan penjualan dan laba bersih dua digit sepanjang kuartal I/2019.

Corporate Secretary PZZA Kurniadi Sulistyomo mengatakan bahwa laba bersih tumbuh 21% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari Rp33 miliar menjadi Rp40 miliar. Laba Bersih yang kuat sebesar mewakili margin bersih sebesar 4,5%. Selain itu, penjualan bersih juga tumbuh 12,4% pada kuartal I/2019 sebesar Rp902,285 miliar dari sebelumnya Rp802,79 miliar (yoy).

Dia menyebut pertumbuhan kinerja yang solid sepanjnag 3 bulan berjalan tahun ini, terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah gerai. Adapun emiten dengan brand Pizza Hut tersebut secara total memiliki 458 pada akhir kuartal pertama tahun ini. Pada 31 Desember 2018, gerai perseroan baru mencapai 451 gerai.

Selama kuartal I/2019, PZZA telah membuka dua gerai Pizza Hut Express (PHE) selain empat outletnya yang sudah dibangun sepanjang 2018. PHE, sebuah konsep yang datang dalam format yang lebih kecil. Selain itu juga, membuka Pizza Hut Delivery (PHD) di food court dan area publik dengan kepadatan tinggi lainnya. Hal itu  memungkinkan perusahaan untuk masuk ke area yang tidak dicakup oleh Restoran Pizza Hut (PHR).

“Selain itu, telah terjadi peningkatan harga jual rata-rata (ASP) sekitar 2% -3% pada awal tahun ini,” jelasnya melaui keterangan resmi Rabu (8/5/2019).

PZZA akan fokus pada pelaksanaan strategi pertumbuhan dengan membangun lebih banyak outlet sambil mempertahankan margin melalui efisiensi operasional dan kontrol biaya. Apalagi  dengan kapasitas dan infrastruktur yang terus berkembang akan mendukung ekspansi bisnis yang dilakukan.

Manajemen juga akan mempertahankan struktur modal yang sehat untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan. Berdasarkan laporan keuangan yang tidak diaudit, total aset perusahaan per 31 Maret 2019  sekitar Rp2,0 triliun sedangkan total kewajiban dan ekuitas masing-masing sekitar Rp731 miliar dan Rp1,3 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper