Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Situasi Pasar Kian Panas, Emas Semakin Berkilau

Harga emas terpantau semakin bersinar pada perdagangan Selasa (7/5/2019) seiring dengan situasi pasar yang menegang akibat kembali panasnya perang dagang AS dan China.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas terpantau semakin bersinar pada perdagangan Selasa (7/5/2019) seiring dengan situasi pasar yang menegang akibat kembali panasnya perang dagang AS dan China.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin (7/5/2019) pukul 14.27 WIB, harga emas di bursa Comex bergerak cenderung stabil pada level US$1.283 per troy ounce. Sementara itu, harga emas di pasar spot bergerak menguat 0,18% menjadi US$1.283,4 per troy ounce.

Kepala Strategi Perdagangan dan Pasar SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan bahwa katalis penting bagi emas pekan ini adalah eskalasi pada sengketa perdagangan AS dan China yang kembali menegang.

Presiden AS Donald Trump mengatakan melalui akun twitternya bahwa pihaknya akan menaikkan tarif impor China, menandai perubahan sikap yang drastis di mana sebelumnya dia memuji kemajuan yang dibuat antara kedua negara mengenai perdagangan.

Sentimen tersebut seketika menjadi katalis negatif bagi aset berisiko, termasuk perdagangan berjangka komoditas, dan memberikan dorongan untuk emas yang digunakan investor sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakstabilan ekonomi dan politik.

"Namun, beberapa investor kini juga berfokus pada ketegangan di Timur Tengah dan dua katalis tersebut cukup untuk mendorong harga," ujar Stephen seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/5/2019).

Walaupun demikian, Stephen melihat emas masih cukup sulit untuk menembus level resisten pada level US$1.285 per troy ounce.

Adapun,pemerintahan Trump telah mengirimkan kelompok militernya ke Timur Tengah sebagai respon untuk menanggapi indikasi dan peringatan dari Iran sehingga memperluas keretakan antara kedua negara tersebut. Hal tersebut menambah ketegangan global yang semakin membebani pergerakan aset berisiko.

Sementara itu, China, yang sebelumnya dikabarkan mempertimbangkan untuk menunda perundingan perdagangan di AS pada Rabu mendatang, mengatakan akan tetap mengirimkan delegasinya ke AS untuk negosiasi perdagangan.

Analis Pasar Senior OANDA Edward Moya mengatakan bahwa jika pertemuan tersebut dapat menghasilkan hasil yang positif maka emas kemungkinan besar akan kembali berbalik arah berada di jalur negatif.

"Jika dilihat emas memang tidak mendapatkan keuntungan substansial setelah ancaman tarif Trump dan pasar emas akan mengalami momentum bearish yang dipercepat jika kita melihat hasil positif dari pembicaraan pekan ini," kata dia.

Di sisi lain, pergerakan logam mulia lainnya seperti perak bergerak naik 0,23% menjadi US$14,94 per troy ounce, platinum bergerak naik 0,83% menjadi US$882,84 per troy ounce, dan paladium bergerak naik 0,88% menjadi US$1.352,48 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper