Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Ancam Naikkan Tarif Impor China, Harga Biji-bijian Langsung Berguguran

Harga komoditas biji-bijian global kompak bertengger di zona merah, pada perdagangan Senin (6/5/2019).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Hotel JW Marriott, di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019)./REUTERS-Jorge Silva
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam konferensi pers di Hotel JW Marriott, di Hanoi, Vietnam, Kamis (28/2/2019)./REUTERS-Jorge Silva

Bisnis.com, JAKARTA – Harga komoditas biji-bijian global kompak bertengger di zona merah, pada perdagangan Senin (6/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, sejumlah komoditas di Chicago Board of Trade seperti jagung,  gandum, kedelai, dan minyak kedelai terpantau melemah.

Harga jagung kontrak Juli 2019 misalnya, hingga pukul 13.22 WIB, melemah 2,49% atau 9,25 poin ke level US$361,50 per gantang. Harga gandum turun 1,31% atau 5,75 poin ke level US$432,25 per gantang.

Harga kedelai juga melemah 1,99% atau 16,75 poin ke level US$825,50 per gantang. Begitu pula dengan harga minyak kedelai yang ikut amblas 1,11% atau 3,30 poin ke level US$294,90 per ton.

Bergugurnya harga komoditas-komoditas tersebut terjadi usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam bakal menaikkan tarif impor barang-barang China. Hal itu seiring dengan lambannya pembicaraan perdagangan antar kedua negara yang ditetapkan memasuki masa final pekan ini.  

Seketika, pernyataan Trump tersebut menjadi sentimen negatif bagi pasar termasuk komoditas biji-bijian berjangka.

Pada Minggu (5/5/2019) waktu setempat, Trump meningkatkan tekanan pada China dengan mengumumkan akan menaikkan tarif impor US$200 miliar menjadi 25% dari 100% pada Jumat mendatang.

Selain itu, dia juga kemungkinan bakal meningkatkan kemungkinan menaikkan bea impor produk-produk China senilai US$200 miliar menjadi 25%. Dari pihak China, mereka pun dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menunda perjalanan para negosiatornya ke Washington pekan ini, karena ancaman Trump tersebut.

Wakil Perdana Menteri China Liu He dijadwalkan tiba di Washington pada Rabu (8/5/2019). Dia membawa delegasi sekitar 100 orang untuk membicarakan perundingan putaran akhir dengan AS.

Mengutip Bloomberg, kedua belah pihak terkunci dalam negosiasi tersebut sejak setahun lalu, terkait kesepakatan mengatasi kekhawatiran AS atas surplus perdagangan China, dugaan pencurian kekayaan intelektual, dan transfer teknologi.

Di sisi lain, harga biji-bijian juga berada di bawah tekanan dari kekhawatiran tentang melemahnya permintaan dampak penyebaran demam babi Afrika. Para pedagang telah memantau pembicaraan perdagangan China dan AS, dengan ekspektasi gencatan senjata tersebut dapat mengurangi tarif impor pada pertanian AS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper