Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senin 6 Mei, Ini Pendorong Penguatan Rupiah Pagi Ini

Rupiah dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Senin (6/5/2019) seiring dengan dolar AS yang bergerak melemah pascarilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam.
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA — Rupiah dibuka menguat pada pembukaan perdagangan Senin (6/5/2019) seiring dengan dolar AS yang bergerak melemah pascarilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pembukaan perdagangan pekan ini, Senin (6/5/2019), rupiah dibuka menguat 0,98% menjadi Rp14.126 per dolar AS. Data serapan pekerjaan AS di luar sektor pertanian periode April berhasil naik menjadi 263.000 dibandingkan dengan Maret sebesar 189.000. Tingkat pengangguran AS pun berhasil turun ke level 3,6%. 

Namun, kenaikan upah pekerja tidak berakselerasi seperti yang diharapkan pada bulan lalu, yaitu stabil di level 0.2% dan konsisten dengan inflasi moderat.

Mengutip Reuters, banyak analis berpendapat laju pertumbuhan upah yang moderat mengindikasikan bahwa tidak akan ada kenaikan suku bunga dalam waktu dekat sehingga melemahkan dolar AS. Adapun, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang mayor bergerak stagnan di level 97.517.

Namun demikian, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memperkirakan bahwa pergerakan rupiah diprediksi kembali tertekan dan bertahan di zona merah pada perdagangan pekan ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang perdagangan pekan lalu, rupiah telah melemah 0,49% terhadap dolar AS. Rupiah ditutup di level Rp14.265 per dolar AS, terdepresiasi 0,10% atau 14 poin melawan dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (3/5/2019).

Ibrahim memprediksi rupiah akan diperdagangkan pada level Rp14.245 per dolar AS hingga Rp14.315 per dolar AS pada perdagangan Senin (6/5/2019).

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump meningkatkan tekanan terhadap China agar dapat mencapai kesepakatan perdagangan dengan mengumumkan pihaknya akan menaikkan tarif AS atas barang-barang China senilai US$200 miliar pekan ini dan menargetkan ratusan miliar lainnya lebih cepat.

Pengumuman secara tiba-tiba melalui akun twitternya pada Minggu (5/5/2019) waktu AS, menandai perubahan besar dalam nada Trump belakangan ini, yang telah mengutip kemajuan yang baik dalam pembicaraan perdagangan dan memuji hubungannya dengan Presiden Cina Xi Jinping.

Wall Street Journal melaporkan, Beijing kemungkinan bakal membatalkan pembicaraan perdagangan dengan delegasi AS di Washington yang direncanakan akan dilaksanakan pada Rabu (8/5/2019). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper