Prediksi dan Update Kurs Dolar AS terhadap Rupiah Hari Ini, 6 Mei

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan ini diprediksi masih bisa melemah, meneruskan penurunan pada akhir pekan lalu. Sentimennya adalah menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS) sehingga menambah daya tarik USD.

Pada Jumat (3/5) lalu kurs rupiah di pasar spot ditutup melemah 14 poin atau 0,1 persen ke level Rp14.266 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp14.265 – Rp14.286 per dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,32% menjadi 97.52.

Bagaimana gerak rupiah terhadap dolar (USD to IDR) pada hari ini, Senin (6/5/2019)? Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim memprediksi rupiah akan diperdagangkan di level Rp14.245 per dolar AS hingga Rp14.315 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Menurutnya, positifnya data ekonomi AS masih menjadi beban mata uang garuda untuk bergerak menguat. “Kinclongnya data ekonomi di AS kembali membuat aliran dana menyemut ke dolar AS,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Minggu (5/5).

Tercatat pemesanan barang dari pabrikan AS periode Maret 2019 tumbuh hingga 1,9% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jauh lebih baik daripada ekspetasi pasar yang memperkirakan kenaikan hanya sebesar 1%.

Pertumbuhan pekerjaan AS periode April 2019 yang dirilis pada Jumat (2/5) menunjukkan pertumbuhan dan tingkat pengangguran turun ke level terendah sejak 49 tahun terakhir di level 3,6%.

Kuatnya dorongan beli atas dolar AS yang datang dari rilis data ekonomi tersebut membuat harga minyak menjadi lebih suportif, tetapi tetap tidak mampu mengerek rupiah ke jalur apresiasi.

Kala harga minyak berada dalam level yang lebih rendah, lanjutnya, terdapat kemungkinan bahwa defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) akan bisa ditekan. “Jika CAD bisa ditekan, maka rupiah sejatinya memiliki ruang untuk menguat,” papar Ibrahim.

Sebagai informasi, sepanjang kuartal IV/2018, CAD Indonesia tercatat senilai US$9,1 miliar atau 3,57% dari PDB, naik dari capaian kuartal III/2018 yang sebesar 3,37% dari PDB. Adapun, CAD Indonesia kuartal IV/2018 merupakan yang terparah sejak kuartal II/2014.

Transaksi berjalan memang merupakan salah satu fondasi kekuatan rupiah karena menggambarkan pasokan devisa dari aktivitas ekspor dan impor barang dan jasa yang tidak mudah berubah.

Hal tersebut berbeda dengan pos transaksi modal dan finansial yang cenderung cepat berubah karena datang dari aliran modal portofolio atau yang biasa disebut hot money.

Sumber: Bank Indonesia

Perkembangan kurs dolar AS terhadap rupiah dapat diikuti lewat laporan live berikut: