Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Global Merah, IHSG Terjungkal ke Level 6.200

Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut hingga terjungkal ke level penutupan terendahnya dalam empat bulan pada perdagangan hari ini, Senin (6/5/2019).
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut hingga terjungkal ke level penutupan terendahnya dalam empat bulan pada perdagangan hari ini, Senin (6/5/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup melemah 1 persen atau 63,11 poin di level 6.256,35 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (3/5), IHSG berakhir melemah 0,86 persen atau 54,96 poin di level 6.319,46.

Indeks mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka melorot 1,02 persen atau 64,65 poin di level 6.254,81 pagi tadi. Level yang dibukukan pada akhir perdagangan hari ini adalah yang terendah sejak 3 Januari.

Dengan demikian, IHSG telah tertekan di zona merah selama tiga hari berturut-turut. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.207,62 – 6.263,09.

Delapan dari sembilan sektor berakhir di wilayah negatif, dipimpin industri dasar (-2,05 persen) dan finansial (-1,96 persen). Hanya sektor barang konsumsi yang mampu berakhir di zona hijau, dengan kenaikan 0,35 persen.

Dari 631 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 100 saham menguat, 309 saham melemah, dan 222 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) yang masing-masing turun 3,42 persen dan 4,05 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.

Aksi jual bersih oleh investor asing pun berlanjut pada perdagangan hari ketiga beruntun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp836,91 miliar pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melorot 1,28 persen atau 7,10 poin di level 546,74, setelah berakhir melemah 1,10 persen atau 6,17 poin di posisi 553,84 pada Jumat (3/5).

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata juga berakhir di zona merah, di antaranya indeks Hang Seng Hong Kong (-2,90 persen), indeks Kospi Korea Selatan (-0,74 persen), dan indeks FTSE Straits Times Singapura (-3 persen).

Di China, dua indeks saham utamanya, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing berakhir terjerembab 5,58 persen dan 5,84 persen.

Pasar saham global secara keseluruhan tertekan bangkitnya konflik perdagangan Amerika Serikat-China. Berdasarkan data Reuters, indeks MSCI world equity, yang melacak pergerakan indeks saham di 47 negara, pun turun sekitar 0,5 persen.

Adapun indeks MSCI emerging market turun 1,5 persen setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menaikkan tarif terhadap barang-barang asal China senilai miliaran dolar AS jika kesepakatan antara kedua negara tidak segera tercapai.

Trump secara dramatis meningkatkan tekanan pada China untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan mengumumkan akan menaikkan tarif impor atas produk China senilai US$200 miliar pada Jumat (10/5) pekan ini.

Pasar ekuitas bertumbangan di negara-negara berkembang, terutama di Asia, karena negosiasi untuk mengakhiri perang perdagangan antara dua negara berekonomi terbesar di dunia itu menjadi semakin meragukan.

"Pasar terjebak pada langkah yang salah karena semua pihak [sebelumnya] memperkirakan perundingan menuju ke arah yang benar dan hampir mendekati penyelesaian," ujar Daniel Lenz, pakar strategi suku bunga di Commerzbank.

“Ini benar-benar tidak terduga dan reaksinya adalah bahwa kita melihat lebih banyak aksi penghindaran risiko hari ini,” tambahnya, seperti dikutip Reuters.

Nilai tukar rupiah pun ditutup melemah 32 poin atau 0,22 persen di level Rp14.298 per dolar AS, di tengah aliran modal yang keluar dari saham nasional dan kekhawatiran soal konflik perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.

Menambah beban pada IHSG adalah rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2019 yang lebih rendah dari ekspektasi.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2019 mencapai 5,07 persen. Adapun rata-rata dari konsensus sejumlah ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 3 bulan pertama 2019 akan mencapai 5,16 persen dan nilai tengahnya sebesar 5,18 persen. 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

BBRI

-3,42

BBNI

-4,05

BBCA

-0,97

SMGR

-8,98

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

UNVR

+1,51

HMSP

+0,89

TCPI

+8,11

TLKM

+0,52

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper