Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS & Rusia Kurangi Risiko Pasokan, Minyak Mentah Melemah

Harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam sebulan meskipun ada janji pengetatan sanksi terhadap Iran, karena investor melihat AS, Rusia dan Arab Saudi semua berpotensi mengisi kekurangan pasokan.
Kilang Minyak/Bloomberg
Kilang Minyak/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam sebulan meskipun ada janji pengetatan sanksi terhadap Iran, karena investor melihat AS, Rusia dan Arab Saudi semua berpotensi mengisi kekurangan pasokan.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni itutup merosot 2,8 persen atau 1,79 poin ke level US$61,81 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah sejak 1 April.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak Juli turun 2 persen ke level US$70,75 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London.

Dilansir Bloomberg, meskipun pengecualian AS untuk beberapa pembeli minyak mentah Iran akan berakhir Kamis, data juga menunjukkan persediaan minyak mentah AS mencapai level tertinggi dalam dua tahun.

Minyak mencapai level tertinggi dalam lima bulan terakhir pada pekan lalu ketika pemerintahan Trump mengumumkan akhir keringanan yang membebaskan China dan sejumlah negara lainnya untuk membeli minyak dari Iran.

Namun, harga telah tergelincir sejak saat itu di tengah tanda-tanda bahwa meskipun sanksi dan ancaman yang lebih ketat terjadi di negara-negara lain, pasar global tetap cukup tersuplai.

AS telah mengatakan Saudi akan memompa lebih banyak minyak, tetapi menteri perminyakan kerajaan, Khalid Al-Falih, tidak memberikan kejelasan tentang rencana tersebut. Dia telah berjanji untuk menjaga keseimbangan pasar, tetapi juga mengisyaratkan bahwa OPEC dan sekutunya termasuk Rusia dapat memperpanjang pembatasan produksi sampai akhir tahun ini.

"Saya cenderung berpikir konsekuensinya adalah lebih banyak kesulitan ekonomi bagi rakyat Iran daripada menggerakkan dinamika permintaan-penawaran untuk minyak," kata Frances Hudson, analis tematis global di Aberdeen Standard Investments, seperti dikutip Bloomberg.

Di Belarus, kedatangan minyak mentah Rusia yang bersih juga menunjukkan masalah kontaminasi pekan lalu telah selesai. Di Venezuela, rumah bagi cadangan terbesar dunia, risiko langsung terhadap output telah surut ketika upaya kudeta terhadap Presiden Nicolas Maduro tampaknya terhenti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper