Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Kian Kuat, Harga Emas Masih Betah di Zona Merah

Harga emas global tertekan pada perdagangan Jumat (3/5/2019), usai Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuannya. Keputusan tersebut membuat dolar AS makin menguat dan melemahkan harga logam mulia itu.
Ilustrasi harga emas turun/Antara
Ilustrasi harga emas turun/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global tertekan pada perdagangan Jumat (3/5/2019), usai Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga acuannya. Keputusan tersebut membuat dolar AS makin menguat dan melemahkan harga logam mulia itu.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas kontrak Juni 2019 di Commodity Exchange (Comex) melemah 0,12% atau 1,50 poin ke level US$1.270,00 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas berjangka ini pun dibuka turun tipis 0,03%  atau 0,40 poin di level US$1.271,60 per troy ounce.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, hingga pukul 15.35 WIB terpantau menguat 0,07% atau 0,064 poin ke level 97,645.

Untuk diketahui, dolar AS yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Sebelumnya, pertemuan dewan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 30 April-1 Mei 2019 ditutup dengan konklusi bahwa mereka sepakat untuk tidak melakukan perubahan terhadap federal funds rate, yang dijaga pada kisaran 2,25%-2,5%.

Jeffrey Halley, analis pasar senior OANDA mengatakan bahwa keputusan The Fed tersebut membebani harga emas. Sebab keputusan The Fed tersebut mengangkat imbal hasil obligasi AS ke level tertinggi satu pekan, sedangkan dolar sepertinya akan mengakhiri minggu ini dengan catatan menguat.

“Dolar akan terus menguat dan imbal hasil [10 tahun] masih akan melayang di sekitar level yang lebih tinggi. Kami belum melihat apa pun dari data AS yang menunjukkan perlambatan di sana, sehingga emas akan berada di bawah tekanan dalam waktu dekat,” katanya.

Kendati demikian, permintaan emas menguat pada pekan ini di India, jelang festival Akhsaya Tritiya. Permintaan emas yang melonjak ini juga dipengaruhi penurunan harga ke level terendah dalam lebih dari 4 bulan.

“Toko perhiasan membeli secara agresif karena permintaan ritel meningkat lantaran jatuhnya harga,” kata Harshad Ajmera, pemilik JJ Gold House, pedagang grosir di kota Kolkata, India timur.

Ajmera mengatakan, permintaan ritel terhadap emas kemungkinan akan tetap kuat di bulan ini karena musim pernikahan dan festival Akshaya Tritiya yang akan dirayakan pada 7 Mei mendatang.

Emas adalah bagian penting dari mahar pengantin wanita di India dan juga hadiah populer dari keluarga dan tamu di pernikahan. Harga emas berjangka lokal di India turun menjadi 31.250 rupee per 10 gram pada Kamis (2/5/2019), terendah sejak 21 Desember tahun lalu. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper