Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Menguat, S&P Cetak Rekor

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 11,06 poin atau 0,04 persen ke level 26.554,39, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 3,15 poin atau 0,11 persen, ke level 2.943,03 dan Nasdaq Composite naik 15,46 poin atau 0,19 persen ke 8.161,85.
Bursa AS./Reuters
Bursa AS./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat, dengan indeks S&P 500 kembali mencetak rekor intraday tertinggi pada perdagangan Senin (29/4/2019), menyusul data belanja konsumen yang meningkat pada bulan Maret.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 11,06 poin atau 0,04 persen ke level 26.554,39, sedangkan indeks Standard & Poor’s 500 menguat 3,15 poin atau 0,11 persen, ke level 2.943,03 dan Nasdaq Composite naik 15,46 poin atau 0,19 persen ke 8.161,85.

Indeks S&P 500 melampaui rekor intraday-nya di level 2.940,91 yang dicapai pada 21 September, naik hingga 2.949,52. Indeks S&P 500 telah menguat naik lebih dari 17 persen untuk tahun ini.

Harapan akan resolusi perang dagang AS-China, laporan pendapatan yang optimis, dan sikap Federal Reserve yang dovish telah mendorong reli di pasar saham tahun ini, dan meskipun penguatan hari ini cenderung tipis, para analis mengatakan level tertinggi baru-baru ini mendorong pembelian lebih lanjut.

"Itu memang menciptakan tekanan untuk membawa lebih banyak pembeli. Berita utama hari ini menambah rasa takut kehilangan. Ini akan membuat investor yang bersikap bearish lebih khawatir," kata Jim Paulsen, kepala analis investasi di The Leuthold Group, seperti dikutip Reuters.

Sementara itu, laporan Departemen Perdagangan menunjukkan bahwa belanja konsumen AS meningkat paling banyak dalam lebih dari 9,5 tahun pada bulan Maret, tetapi ukuran inflasi utama mencatat kenaikan tahunan terkecil dalam 14 bulan terakhir.

Inflasi yang rendah mendukung keputusan The Fed baru-baru ini untuk menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

Ketika pembicaraan perdagangan memasuki babak terakhir, para negosiator AS menuju ke China pada hari Selasa untuk mencoba menjelaskan rincian untuk mengakhiri perang tarif yang berlarut-larut antara kedua negara.

Dalam sebuah wawancara televisi pada hari Senin, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan ia berharap bahwa perundingan terbaru antara AS dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan.

"Ini benar-benar tentang administrasi yang terus mengisyaratkan perjanjian perdagangan sudah dekat," kata Rick Meckler dari Cherry Lane Investments. "Orang-orang tidak mau ketinggalan pada reli yang diharapkan dari berita itu."

The Fed memulai pertemuan kebijakan dua hari pada hari Selasa, dengan keputusan suku bunga akan diumumkan pada hari Rabu.

Sementara itu, investor menantikan sejumlah laporan keuangan emiten pekan ini, di antaranya dari induk Google, Alphabet Inc dan Apple Inc.

Analis saat ini memperkirakan pendapatan perusahaan S&P 500 melemah 0,2 persen pada kuartal pertama, lebih baik dari perkiraan penurunan 2 persen pada awal bulan, menurut data IBES dari Refinitiv.

Pergerakan Bursa Wall Street 29 April

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

26.554,39

+0,04

S&P 500

2.943,03

+0,11

Nasdaq

8.161,85

+0,19

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper