Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Menguat, IHSG Lanjutkan Reli pada Awal Pekan

IHSG ditutup menguat 0,39 persen atau 24,81 poin di level 6.425,89 dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Jumat (5/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan sekuritas di Jakarta, Jumat (5/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pekan ini dengan ditutup menguat pada perdagangan Senin (29/4/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup menguat 0,39 persen atau 24,81 poin di level 6.425,89 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Adapun pada perdagangan Jumat (26/4), IHSG ditutup menguat 0,44 persen atau 28,29 poin di level 6.401,08.

Sebelum berbalik ke zona hijau, indeks sempat dibuka melemah 0,2 persen atau 12,70 poin ke di posisi 6.388,38. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.376,70 – 6.428,34.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin sektor konsumer yang menguat 0,87 persen, disusul sektor properti yang menguat 0,82 persen. Adapun sektor aneka industri dan industri dasar melemah masing-masing 0,55 persen dan 0,17 persen.

Dari 632 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 227 saham menguat, 179 saham melemah, dan 226 saham stagnan.

Saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing menguat 3,26 persen dan 1,16 persen menjadi penopang utama penguatan IHSG hari in.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup menguat 0,47 persen atau 2,65 poin ke level 564,95, setelah dibuka dengan pelemahan 0,41 persen di posisi 559,99.

Indeks saham lainnya di Asia mayoritas berakhir di zona hijau, di antaranya indeks Hang Seng dan CSI 300 yang menguat masing-masing 0,97 persen dan 0,28 persen, sedangkan ideks Kospi menguat 1,7 persen.

Di sisi lain, indeks Shanghai Composite melemah 0,77 persen, sedangkan perdagangan di bursa saham Jepang tidak berlangsung karena adanya libur panjang Golden Week.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia menguat menyusul pertumbuhan ekonomi kuartal pertama AS yang kuat dan data yang menunjukkan laba perusahaan industri China tumbuh untuk pertama kalinya dalam 4 bulan.

Investor yang masih terganggu oleh ketidakpastian atas prospek ekonomi global sedang menunggu pertemuan Federal Reserve AS pekan ini dan data manufaktur China untuk petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan di negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Penguatan pada hari ini mengikuti data yang menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto AS sebesar 3,2 persen year-on-year (yoy) pada kuartal I/2019.

Di China, data menunjukkan laba industri tumbuh pada Maret 2019 setelah 4 bulan kontraksi, tetapi analis mengatakan sentimen masih lemah. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan aktivitas manufaktur di China tumbuh pada kecepatan yang stabil tapi cenderung lemah pada April 2019.

"Investor masih mencari arah dalam hal pertumbuhan, tetapi pada saat yang sama masih ada banyak ketidakpastian pada perdagangan AS dan China,” kata Joanne Goh, analis ekuitas di DBS Bank, seperti dikutip Reuters.

 

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

HMSP

3,26

BBCA

1,16

FREN

5,84

INKP

7,64

 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

TLKM

1,28

UNVR

1,10

UNTR

2,36

ASII

0,65

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper