Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Iran Ancam Negara Lain yang Ingin Gantikan Posisinya di Pasar Minyak

Iran dilaporkan tidak akan mengizinkan negara mana pun menggantikan posisinya di pasar minyak. Hal ini sebagai respons terhadap Amerika Serikat yang mencabut keringanan sanksi negeri Para Mullah tersebut.
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI
Harga minyak mentah Indonesia turun./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Iran dilaporkan tidak akan mengizinkan negara mana pun menggantikan posisinya di pasar minyak. Hal ini sebagai respons terhadap Amerika Serikat yang mencabut keringanan sanksi negeri Para Mullah tersebut.

Baru-baru ini, Washington telah memutuskan untuk tidak memperpanjang pengecualian sanksinya terhadap Iran. Lewat keputusan ini, AS tidak membolehkan sejumlah negara membeli minyak dari Iran. AS pun membujuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab untuk mengisi posisi Iran tersebut.

“Republik Islam Iran tidak akan mengizinkan negara mana pun menggantikan Iran di pasar minyak. AS dan negara-negara itu [yang menggantikan Iran] akan bertanggungjawab atas segala konsekuensinya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi, Kamis (25/4/2019), dilaporkan oleh kantor berita Fars, dikutip dari Reuters.

Mousavi mengutuk Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, dan Bahrain karena merespon sanksi Negeri Paman Sam tersebut. Menurutnya keputusan AS ini kejam dan ilegal. “Didorong oleh penindasan. Kami berharap para pembeli minyak Iran yang menentang langkah AS juga mengambil tindakan,” katanya.

Sementara itu, China, pelanggan utama minyak Iran, pada pekan ini, mengeluhkan sikap AS tersebut. Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih mengatakan, China belum meminta minyak dari Saudi, usai AS mengakhiri keringanan sanksi Iran itu.

Pada perdagangan Kamis (25/4/2019), harga minyak mentah Brent berada di level US$75 per barel, pertama kalinya pada 2019 setelah pengetatan sanksi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper