Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilarmas Sekuritas : Pergerakan Masih Variatif, IHSG Bergerak di 6.340-6.419

Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Jumat (26/4/2019) IHSG akan bergerak bervariasi dengan sentimen pertama dimulai dari rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia kemarin yang memberikan keputusan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pilarmas Investindo Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Jumat (26/4/2019) IHSG akan bergerak bervariasi dengan sentimen pertama dimulai dari rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia kemarin yang memberikan keputusan untuk mempertahankan tingkat suku bunganya.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa Bank Indonesia kemarin menyampaikan untuk mendorong pertumbuhan permintaan domestik, mereka juga akan memperluas kebijakannya menjadi lebih akomodatif. Selain itu, Bank Indonesia juga akan memperkuat ekspor agar current account deficit (CAD) dapat diupayakan berada di 2,5% dari GDP.

Sementara itu, dari rupiah, mereka juga menilai masih akan bergerak stabil.  Hasil rapat tersebut, Bank Indonesia juga mengeluarkan enam kebijakan, yaitu, pertama, meningkatkan ketersediaan likuiditas dan mendukung pendalaman pasar keuangan melalui penguatan strategi operasi moneter. 

Kedua, mendorong efisiensi pembayaran ritel melalui perluasan layanan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia/SKNBI (penambahan waktu dan percepatan setelmen, peningkatan batas nominal transaksi, dan penurunan tarif).

Ketiga, mendorong sisi supply transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), khususnya melalui penyederhanaan ketentuan kewajiban underlying transaksi. Keempat, mendorong implementasi penyelenggara sarana pelaksanaan transaksi di pasar uang dan pasar valas.

Kelima, mengembangkan pasar Surat Berharga Komersial (SBK) sebagai alternatif sumber pendanaan jangka pendek oleh korporasi. Keenam, mendorong perluasan elektronifikasi bansos non tunai, dana desa, moda transportasi, dan operasi keuangan pemerintah. 

"Kami melihat Bank Indonesia masih tetap mempertahankan sikap kehati hatiannya meskipun The Fed menyatakan tidak akan menaikkan tingkat suku bunga tahun ini, yang di mana seharusnya menjadi sebuah kesempatan bagi Bank Indonesia untuksetidaknya memikirkan untuk menurunkan tingkat suku bunganya," katanya dalam riset harian, Jumat (26/4/2019).

Sementara itu, dari Bank of Japan, mereka juga tidak ada perubahan terkait dengan tingkat suku bunganya, meskipun Bank of Japan sudah mendapatkan panggilan dari anggota parlemen, investor, dan industri untuk lebih fleksibel terhadap target. 

Mereka juga menyampaikan 9 tahun stimulus moneter masih belum cukup untuk mencapai inflasi 2%, sedangkan tujuan dari efek samping kebijakan tersebut sudah mulai terlihat. 

Tidak hanya itu saja, mereka juga menyampaikan akan mempertahankan suku bunga pada level rendah saat ini untuk periode yang lebih panjang, yang itu artinya setidaknya hingga musim semi 2020. Itupun dengan proyeksi inflasi 1,1% saja. 

Beralih dari sana, Presiden Tiongkok Xi Jinping akan mempertahankan proyek infrastruktur andalannya yaitu belt and road atau yang lebih dikenal dengan jalur sutera. 

Sekitar 5.000 peserta dari seluruh dunia akan menghadiri pidato Xi pada hari ini, Jumat pagi di Belt and Road Forum for International Cooperation di Beijing.  Proyek ini kerap kali dikritik karena dianggap membebani negara berkembang terkait dengan pinjaman yang tidak bisa dibayar. Belt and road ini telah dimulai sejak 2013 di mana Pemerintah China telah menanamkan investasinya dari Afrika Selatan ke Pasifik Selatan. 

Pekan ini juga, Kim Jong Un mengundang Putin untuk membahas lebih lanjut mengenai potensi perdamaian denuklirisasi.  Beberapa hari ke depan mungkin akan menjadi titik kritis yang dinantikan oleh investor terkait dengan kinerja emiten di China. Beberapa perusahaan terbesar nasional dijadwalkan untuk melaporkan pendapatan.

Namun, keraguan timbul kemarin yang membuat Index Shangai turun tajam, menjadi yang terburuk sejak Oktober tahun lalu. Diharapkan laporan tersebut akan keluar sebelum 30 April nanti. 

Selain itu, indeks DJI juga bergerak melemah akibat laporan emiten kuartal I/2019 yang jauh di bawah pasar bahkan merupakan yang terburuk sejak Black Monday 1987. Hal ini akan memberikan tekanan lebih besar meskipun Facebook dan Microsoft mengeluarkan laporan yang positif. "Secara teknikal, kami melihat saat ini IHSG berpotensi bergerak bervariasi dan diperdagangkan pada level 6.340-6.419," katanya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper