Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tertekan Faktor Eksternal, Berikut Proyeksinya

Aksi wait and see kembali melanda pasar rupiah akibat sejumlah sentimen yang berdampak negatif bagi pergerakan mata uang domestik, khususnya terhadap dolar AS.
Ilustrasi-Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Ilustrasi-Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA—Aksi wait and see kembali melanda pasar rupiah akibat sejumlah sentimen yang berdampak negatif bagi pergerakan mata uang domestik, khususnya terhadap dolar AS.

Tim analis Asia Trade Point Futures dalam laporannya Kamis (25/4/2019) siang menuliskan, faktor eksternal yang mempengaruhi rupiah ialah melambatnya pertumbuhan PDB Korea Selatan kuartal I/2019 dan penantian pasar pada perundingan dagang AS - China pekan depan.

“Hal tersebut membawa investor kembali berburu dolar AS sebagai aset lindung nilai. Penguatan dolar pun memukul rupiah,” paparnya, Kamis (25/4/2019).

Tercatat PDB Korea Selatan tumbuh 1,8%, tetapi di bawah ekspektasi pasar dan menjadi laju terlemah sejak kuartal III/2009. Dari dalam negeri, fokus pasar tertuju pada hasil RDG Bank Indonesia.

Diperkirakan BI akan tetap menahan 7 Day Reverse Repo Rate di level 6%. Selanjutnya pasar akan menanti hasil pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ). Sama seperti BI, BoJ diperkirakan belum akan mengubah arah kebijakannya.

Melihat berbagai sentimen yang ada, Asia Trade Point Futures memprediksi pada perdagangan hari ini nilai tukar rupiah diperkirakan akan bergulir pada rentang 14.160 - 14.070.

Hingga jeda siang perdagangan Kamis (25/4/2019) , mata uang rupiah melemah 46,5 poin atau 0,44 persen menjadi Rp14.151 per dolar AS. Adapun, pada pukul 12.50 WIB, indeks dolar AS berada di posisi 98,055, naik 1,96 persen sepanjang 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper