Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR SUN : Peluang Penurunan Harga Terbuka

MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (24/4/2019) harga surat utang negara masih akan bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penurunan.
SURAT UTANG NEGARA
SURAT UTANG NEGARA

Bisnis.com, JAKARTA — MNC Sekuritas memperkirakan bahwa pada perdagangan hari ini, Rabu (24/4/2019) harga surat utang negara masih akan bergerak terbatas dengan kecenderungan mengalami penurunan.

I Made Adi Saputra, Kepala Divisi Riset Fixed Income MNC Sekuritas, mengatakan bahwa potensi penurunan harga SUN tersebut didorong oleh perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika akibat pesismisnya para pelaku pasar terhadap naiknya harga minyak mentah dunia serta adanya beberapa sentimen dari perekonomian global. 

Hanya saja, suksesnya lelang penjualan SUN pada perdagangan kemarin menjadi indikasi bahwa para pelaku pasar masih merespon positif pada kondisi pasar saat ini.

"Dengan kondisi tersebut, maka kami sarankan kepada investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN. Kami merekomendasikan kepada investor untuk melakukan strategi trading di tengah pergerakan harga SUN yang cenderung bergerak berfluktuasi dengan fokus kepada pergerakan nilai tukar rupiah," katanya dalam riset harian, Rabu (24/4/2019). 

Adapun seri - seri yang menarik pada kondisi tersebut di antaranya adalah sebagai berikut: FR0053, FR0061, FR0063, FR0070, FR0056, FR0059, dan FR0064.

Kemarin, pemerintah meraup dana senilai Rp23,40 triliun dengan melaksanakan lelang SUN seri SPN03190724 (new issuance), SPN12200106 (reopening), FR0077 (reopening), FR0078 (reopening), FR0068 (reopening), FR0079 (reopening) dan FR0076 (reopening).

Review (Selasa, 23 April 2019)

Pada perdagangan kemarin, harga SUN bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan di tengah para pelaku pasar yang khawatir akan menanjaknya harga minyak dunia yang berpotensi melemahkan kondisi ekonomi domestik.

Rata-rata perubahan harga SUN mencapai 30,1 bps yang mendorong naiknya tingkat imbal hasil hingga sebesar 54 bps.  Adapun untuk SUN seri acuan, keseluruhan serinya mengalami penurunan harga yang mengakibatkan adanya rata-rata perubahan tingkat imbal hasil naik sebesar 4 bps.

Seri acuan dengan tenor 5 tahun mengalami penurunan harga sebesar 7 bps yang mendorong terjadinya kenaikan tingkat imbal hasil sebesar 1,5 bps di level 7,103% dan diikuti oleh seri acuan bertenor 10 tahun dan 15 tahun yang mengalami koreksi harga masing-masing sebesar 27 bps dan 51 bps sehingga berdampak pada meningkatnya imbal hasil sebesar 3,7 bps di level 7,632% dan 5,8 bps di level 8,086%. 

Adapun untuk seri acuan dengan tenor 20 tahun didapati penurunan harga sebesar 42 bps yang mengakibatkan terjadinya kenaikan imbal hasil sebesar 4,3 bps di level 8,212%.

Perubahan harga SUN yang terjadi pada perdagangan kemarin bergerak dengan kecenderungan mengalami penurunan. Penurunan harga SUN yang terjadi dipicu oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akibat melonjaknya harga minyak mentah dunia. 

Para pelaku pasar khawatir akan kenaikan harga minyak tersebut karena dinilai dapat mempengaruhi kondisi makroekonomi domestik di mana saat ini Indonesia masih menjadi negara net importir minyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper