Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laporan Keuangan Cemerlang, Wall Street Cetak Rekor

Indeks S&P 500 dan Nasdaq di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) mencetak rekor level penutupan tertingginya pada perdagangan Selasa (23/4/2019), menyusul rilis serangkaian laporan keuangan perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi.
Bursa Wallstreet/Reuters
Bursa Wallstreet/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 dan Nasdaq di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) mencetak rekor level penutupan tertingginya pada perdagangan Selasa (23/4/2019), menyusul rilis serangkaian laporan keuangan perusahaan yang lebih baik dari ekspektasi.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup menguat 0,88 persen atau 25,71 poin di level 2.933,68, indeks Nasdaq Composite menanjak 1,32 persen atau 105,56 poin di level 8.120,82, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average berakhir menguat 0,55 persen atau 145,34 poin di level 26.656,39.

Pada sesi perdagangan tersebut, indeks S&P 500 akhirnya berhasil menghapus penurunan yang dialami pada akhir 2018 dengan mencetak level di atas rekor sebelumnya yang dicapai pada 20 September.

Indeks saham acuan AS itu ditutup hanya 0,3 persen di bawah rekor hariannya yang mencapai level 2,940,91 pada 21 September.

S&P telah meningkat 17 persen sepanjang ini, didorong sikap Bank Sentral AS Federal Reserve yang dovish, harapan akan resolusi perdagangan AS-China, serta awal yang baik untuk musim laporan keuangan korporasi untuk kuartal pertama.

“Bagian dari apa yang mendorong S&P naik adalah keyakinan bahwa indeks ini akan mencetak level tertinggi baru,” ujar Rick Meckler dari Cherry Lane Investments.

Ia memperkirakan akan ada lebih banyak rilis laporan keuangan emiten pekan ini yang dapat mendorong indeks ke atas level tertingginya sepanjang masa.

Saham Twitter Inc melonjak 15,6 persen setelah perusahaan media sosial itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dan peningkatan mengejutkan dalam jumlah pengguna aktif bulanan.

Sementara itu, saham Coca-Cola naik 1,7 persen setelah penjualan kuartalannya melampaui ekspektasi, sebagian ditopang oleh permintaan yang kuat untuk Coke Zero.

Adapun saham Lockheed Martin menguat 5,7 persen setelah melaporkan hasil kuartalan yang cemerlang dan mengangkat proyeksi laba full year akibat permintaan yang kuat untuk rudal dan jet tempurnya.

Saham United Technologies juga naik 2,3 persen setelah meningkatkan proyeksi labanya.

Keberagaman sektor industri yang melaporkan hasil yang kuat pada Selasa (23/4) memberi keyakinan lebih lanjut kepada Tony Roth, chief investment officer di Wilmington Trust, untuk memperkirakan berlanjutnya tren kenaikan.

“Hari ini adalah hari yang menunjukkan ekonomi secara keseluruhan. Itulah yang mendorong pasar,” terang Roth mengacu pada laporan kinerja keuangan United Technologies Corp, Lockheed Martin Corp, dan Coca-Cola Co.

“Jika musim laporan sama kuatnya dengan yang kami perkirakan, rambu utama berikutnya adalah situasi perdagangan dengan China dan penyelesaiannya,” tambah Roth.

Laba perusahaan pada S&P 500 masih diperkirakan akan turun 1,3 persen pada kuartal pertama, sekaligus bisa menjadi kontraksi pertama sejak 2016. Namun, perkiraan untuk sebagian besar telah membaik sejak awal April.

Saham Amazon.com Inc, dijadwalkan akan melaporkan kinerja keuangannya akhir pekan ini, yang naik 2,2 persen memberikan dorongan terbesar untuk S&P 500 dan Nasdaq.

Sepuluh dari 11 sektor utama dalam S&P naik, dengan rebound pada sektor perawatan kesehatan, yang naik 1,6 persen, menjadi dorongan terbesar. Sektor layanan kesehatan telah mengalami penurunan 6,7 persen dalam dua pekan terakhir karena terbebani isu kebijakan pemerintah AS.

"Pelaku pasar baru menyadari (layanan kesehatan) telah terpukul sejauh ini, mungkin ada baiknya mengambil peluang [untung],” ujar Robert Pavlik, kepala strategi investasi dan manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC, New York.

Pergerakan Bursa Wall Street 23 April

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

26.656,39

+0,55

S&P 500

2.933,68

+0,88

Nasdaq

8.120,82

+1,32

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper