Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal I/2019: Acset Indonusa (ACST) Catatkan Rugi Rp90,69 Miliar

PT Acset Indonusa Tbk. mencatatkan kerugian meskipun perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan selama periode kuartal I/2019.
Presiden Direktur PT Acset Indonusa Tbk Jeffrey Gunadi Chandrawijaya didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Rabu (10/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Presiden Direktur PT Acset Indonusa Tbk Jeffrey Gunadi Chandrawijaya didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan usai rapat umum pemegang saham tahunan di Jakarta, Rabu (10/4/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Acset Indonusa Tbk. mencatatkan kerugian meskipun perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan selama periode kuartal I/2019.

Emiten berkode saham ACST tersebut mencatatkan rugi bersih sebesar Rp90,69 miliar, berbalik dibandingkan dengan torehan perseroan pada tahun sebelumnya yang mencatatkan laba bersih Rp38,92 miliar.

Dalam keterangan resmi perseroan, rugi bersih yang dibukukan pada kuartal I/2019 disebabkan adanya perubahan dalam proyek sedang berjalan yang berakibat pada pengakuan kenaikan biaya konstruksi dan biaya keuangan atas proyek berjalan tersebut.

Sementara itu, pada kuartal I/2019, ACST mencatatkan pendapatan sebesar Rp806,67 miliar, tumbuh sebesar 9,94% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp733,72 miliar.

Pada periode tersebut, porsi pendapatan perseroan diperoleh melalui sektor infrastruktur sebesar 69%, sektor konstruksi 23%, dan sektor fondasi 4% serta lainnya sebesar 4%.

Selain itu, pada kuartal I/2019, ACST telah memperoleh kontrak baru senilai Rp58,6 miliar dari total target perolehan kontrak baru untuk tahun 2019 yang sebesar Rp15 triliun. Kontrak- kontrak tersebut di antaranya adalah pekerjaan sipil pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa 1.

Proyek tersebut merupakan upaya awal perseroan untuk terus berpartisipasi dalam pengembangan pembangkit listrik di tanah air. Manajemen ACST meyakini bahwa pembangunan pembangkit listrik masih dapat terus dioptimalkan dengan adanya kerjasama yang dijalin antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Hal tersebut juga selaras dengan strategi perseroan untuk senantiasa membangun aliansi strategis baik di dalam maupun di luar jaringan Grup Astra.

Pada 2019, ACST berfokus untuk turut andil dalam proyek infrastruktur strategis seperti pembangunan jalan tol landed ataupun elevated, pelabuhan, bandar udara, dan pembangkit listrik.

Di samping itu, perseroan terus mengintensifikasikan diversifikasinya di bidang soil improvement dan juga marine works. Proyek soil improvement lepas laut yang tengah dikerjakan oleh perseroan adalah Proyek Pelabuhan Patimban di Jawa Barat dengan total nilai kontrak sebesar Rp237 miliar.

ACST melakukan utilisasi dengan metode Cement Deep Mixing (CDM) melalui ACSET Sea I—CDM barge milik perseroan yang merupakan pertama dalam jenisnya di Indonesia.

Perseroan juga terus mengedepankan keamanan dan kualitas pekerjaan sebagai elemen kunci diferensiasi perseroan untuk menuju The Largest Private Construction Company pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper